Peranan Transplantasi Sel Punca Darah Tepi Atau Peripheral Blood Stem Cell Transplantation (Pbsct) Secaraautologoussebagai Upava Terkini Dalam Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Keganasan Darah Multiple Myeloma
Untu k menegakkan diagnos is keganasan hematologi yang di cu rigai diperlukan pemeriksaan secara klinis dan laboratorium. Pemeriksaan tersebut kemudian dilanjutkan dengan imunofenotiping atau sitogenetik untuk menentukan jenis keganasan secara lebih spesilik. Bi la didapatkan limfadenopati atau...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
Fakulta Kedokteran
2022
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/114338/1/KKA%20KK%20PG.04.22%20Sip%20p-1.pdf https://repository.unair.ac.id/114338/ http://www.lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English |
Summary: | Untu k menegakkan diagnos is keganasan hematologi
yang di cu rigai diperlukan pemeriksaan secara klinis dan
laboratorium. Pemeriksaan tersebut kemudian dilanjutkan
dengan imunofenotiping atau sitogenetik untuk menentukan jenis
keganasan secara lebih spesilik. Bi la didapatkan limfadenopati
atau pembesaran kelenjar getah bening, maka dipcrlukan biopsi
dari kelenjar getah bening dengan cora pembedahan. Seianjutnya,
spesimen tersebut diperiksa sceara mikroskopis untuk menentukan
sifat dan jenis keganasan. Salah satu keganasan yang masih sering
didapatkan di kli nik adalah Multiple myeloma (deVita, 2016).
Multiple myeloma (MM) adalah keganasan darah yang berasal
dari sel plasma. Hal ini dita ndai dengan proliferasi kIana I sel plasma ganas di sumsum tulang dengan protein monoklonal
dalam serum dan/atau urin dan disfungsi organ terka it. Produksi
berlebihan dari protein monoklonal (M-protein) dapat menyebabkan
gagal ginjal atau menimbulkan hiperviskositas, hiperkalsemia, Jes i
tulang litik, dan anemia (Gandolfi et aI., 2018; Cowan et al., 2018).
Multiple myeloma kemungkinan besar sudah ada sejak rihuan
tahun lalll. Kasus pertama yang tel'dokumentasi adalah pada tahuo
1844, yaitu pada seorang wanita bernama Sarah Newbury (39
tahun). Ia mengalami fraktur multiple. Kasus multiple myeloma
yang paling tel'kenal adalah kasus Thomas Alexander McBean,
seorang pedagang yang berusia 45 tahuo. Din mengalami sesuatu
yang patah dan merasakan ada sesuatu yang terlepas di dalam
dadanya dan selama beberapa men it dia berbaring, tidak dapat
bergerak karena merasakan sakit yang sangat lua'" biasa (Kyle,
2008). |
---|