Perbedaan antara Mahasiswa Cina dan Jawa dalam Penerimaan Sosial antar Etnis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan penerimaan Sosial antara mahasiswa keturunan Cina dan keturunan Jawa. Selain tujuan tersebut, penelitian ini juga melihat perbedaan tersebut dengan memperhatikan variabel-varinbeJ atributif yang melekat dalam diri mahasiswa, seperti:...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Ino Yuwono,, Drs. MA., Suryanto,, Drs., M.Si.
Format: Monograph NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: LEMBAGA PENELITIAN 2000
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/114564/1/KKB%20KK-2%20305.895%20105%2098%20Yuw%20p%20-1.pdf
https://repository.unair.ac.id/114564/
http://lib.unair.ac.id/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan penerimaan Sosial antara mahasiswa keturunan Cina dan keturunan Jawa. Selain tujuan tersebut, penelitian ini juga melihat perbedaan tersebut dengan memperhatikan variabel-varinbeJ atributif yang melekat dalam diri mahasiswa, seperti: jenis kelamin, asal perguruan tingginya, usia, agama yang dianut, dan angkatan. Subyek penelitian ini adaJah mahasiswa Cina dan Jawa dari dua perguruan tinggi (PTN/PTS) yang mengambil mata kuliah Pengantar Psikologi Sosial dan Psikologi Sosial II. Usianya mahasiswa tersebut adalah 18-24 tabun dengan jenis kelamin pria dan wanita dan beragama Islam, Katholik, Kristen, dan Budha. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner penerimaan sosial yang berskala Bogardus. Dalam penelilian ini ada tujuh pertanyaan yang mencerminkan penerimaan sosial tersebut. Hasil penelitian menunjukkan : ( 1 ) Mahasiswa keturunan Cina lebih bisa menerima secara sosial dibandingkan Keturunan Jawa (2) Tidak ada perbedaan dalam penerimaan sosial antara pria dan wanita (3) Terdapat perbedaan dalam penerimaan sosial antara agama Islam, Katholik, Kristen, dan Hindu. Rerata penerimaan sosial yang tertinggi terdapat pada subyek yang beragnma Katholik. (4) Terdapat perbedaan dalam penerimaan sosial berdasarkan usia antara 18 hingga 24 tahun. (5) Terdapat perbedaan dalam penerimaan sosial berdasarkan jenis perguruan tinggi. Mahasiswa PTS lebih bisa menerima seeara sosial dibandingkau mahasiswa P'IN.(6) Terdapat perbedaan dalam penerimaan sosial berdasarkan angkatan masuk perguruan tinggi (Angkatan 95-99). Dari kelima angkatan. Angkatan 95 tingkat penerimaan sosialnya yang paling tinggi. Berdasarkan pada pelaksanaan dan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang bisa diberikan, antara lain: (1) kurang bervariasinya subyek penelitian menyebabkan tidak bisa diujinya efek interaksi antar variabel etnis dengan variabel atributif: Oleh karena itu dalam penelitian mendatang disarankan untuk mendapatkan populasi yang lebih banyak dan bervariasi. (2) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok mayoritas lebih cenderung kurang bisa menerima secara sosial. Oleh karena itu sebaiknya informasi tentang rasial ini perlu disebarluaskan agar masalah prasangka dan pada akhimya konflik sosial bisa dihindarkan. (3) Perlunya dibentuk lembaga organisasi khusus yang menghimpun kegiatan antar ras agar prasangka antar etnis dapat dicegah.