Analisis Dampak Lockdown pada Polutan Udara Utama di Era Pandemi COVID-19: Literature Review
Lockdown diterapkan di kota-kota besar di dunia sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Penguncian telah menunjukkan dampak besar pada kualitas udara. Penurunan pencemaran terjadi karena berkurangnya aktivitas antropogenik, terutama di bidang transportasi dan industri. Metode penelitian ini me...
Saved in:
Main Authors: | , , , , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English English English English |
Published: |
Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES)
2021
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/114570/1/7%20Similarity.pdf https://repository.unair.ac.id/114570/3/7%20corresponding.pdf https://repository.unair.ac.id/114570/4/7%20artikel.pdf https://repository.unair.ac.id/114570/9/7%20Peer%20Review.pdf https://repository.unair.ac.id/114570/ https://forikes-ejournal.com/index.php/SF http://dx.doi.org/10.33846/sf12nk235 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English English English |
Summary: | Lockdown diterapkan di kota-kota besar di dunia sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Penguncian telah menunjukkan dampak besar pada kualitas udara. Penurunan pencemaran terjadi karena berkurangnya aktivitas antropogenik, terutama di bidang transportasi dan industri. Metode penelitian ini mengkaji berbagai artikel tentang dampak lockdown COVID-19 terhadap kualitas udara dan bertujuan untuk mendeskripsikan perubahan polutan di atmosfer. Penelitian ini menggunakan beberapa mesin pencari (Scopus, Science direct, springer, PubMed, dan google scholar). Hasil lockdown terbukti menurunkan konsentrasi pencemar PM2.5 (21.8% - 39%), PM10 (22.9% - 75%), NO2 (54.3% - 96%), SO2 (7.6% - 215.5%), CO (35% - 64,8%). Penurunan konsentrasi NO2 menyebabkan peningkatan konsentrasi O3 (15% - 525%) di atmosfer. Hal ini dikarenakan keterbatasan proses titrasi O3 oleh NO khususnya di wilayah perkotaan. Pembatasan kegiatan transportasi dan kegiatan industri dapat menjadi salah satu strategi pengendalian COVID-19 dan pencemaran udara. Sumber pengendalian pencemaran yang tepat akan meningkatkan kualitas udara dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. |
---|