Profil Isolat Corynebacterium diphtheriae Toksigenik di Jawa Timur Tahun 2012-2017

Pendahuluan: Penyakit difteri telah ditetapkan menjadi kejadian luar biasa di berbagai wilayah di Indonesia, sebagian besar kasus berasal dari Jawa Timur. Tujuan: Mengetahui profil isolat Corynebacteriumdiphtheriaetoksigenik di Jawa Timur. Metode. Penelitian deskriptif, dilakukan 20 Agustus sampai 3...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Deny Pranoto Soegianto, -, Adi Pramono Hendrata, -, Eveline Irawan, -, Ismoedijanto, -, Dominicus Husada, -
Format: Article PeerReviewed
Language:English
English
English
Published: Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) 2019
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/114586/1/C23-Artikel.pdf
https://repository.unair.ac.id/114586/2/C24-Similarity.pdf
https://repository.unair.ac.id/114586/6/C24-Peer%20Review.pdf
https://repository.unair.ac.id/114586/
https://mki-ojs.idionline.org/jurnal/article/download/75/42
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
Description
Summary:Pendahuluan: Penyakit difteri telah ditetapkan menjadi kejadian luar biasa di berbagai wilayah di Indonesia, sebagian besar kasus berasal dari Jawa Timur. Tujuan: Mengetahui profil isolat Corynebacteriumdiphtheriaetoksigenik di Jawa Timur. Metode. Penelitian deskriptif, dilakukan 20 Agustus sampai 30 November 2018. Isolat yang diteliti dipilih secara cluster random sampling kemudian dilakukan uji viabilitas dan toksigenisitas di BBLK Surabaya. Isolat yang viabel dan toksigenik dilakukan analisis karakteristik. Hasil: Penelitian ini melibatkan 114 isolat, 6 tidak viabel, 108 viabel dan toksigenik. Jenis kelamin pejamu ialah 58,3% laki-laki, 41,7% perempuan. Usia median 6,5 tahun (termuda 1 tahun, tertua 14 tahun). Mayoritas pada kelompok usia 1-5 tahun (50%) disusul 6-10 tahun (30,6%) dan 11-15 tahun (19,4%). Wilayah asal isolat didominasi dari Madura (47,2%) dan Jawa Timur tapal kuda (32,4%), sedangkan Jawa Timur bukan tapal kuda hanya 20,4%. Lokasi pengambilan sampel 74,1% dari usap tenggorok dan 25,4% dari usap hidung. Varian mitis mendominasi sejumlah 76,9%, sedangkan varian gravis hanya 23,1%. Kesimpulan: Isolat Corynebacterium diphtheriae toksigenik terbanyak didapatkan pada pejamu kelompok usia 1-5 tahun, mayoritas berdomisili di Madura dan Jawa Timur tapal kuda. Isolat terutama didapat dari usap tenggorok pasien. Varian mitis mendominasi dalam penelitian ini.