Indeks Persaingan Usaha Industri Manufaktur Jawa Timur Berdasarkan Pendekatan Scp(Structureconduct-Performance)
Ringkasan Berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF), peringkat daya saing ekonomi nasional berada di bawah peringkat daya saing ekonomi negara-negara di ASEAN, diantaranya Siangapura, Malaysia, dan Thailand. Rendahnya daya saing Indonesia karena beberapa poin indikator perhitungan daya saing I...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/114760/1/2022_03_18_08_42_47.pdf https://repository.unair.ac.id/114760/ http://www.lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
id |
id-langga.114760 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-langga.1147602022-04-07T05:24:20Z https://repository.unair.ac.id/114760/ Indeks Persaingan Usaha Industri Manufaktur Jawa Timur Berdasarkan Pendekatan Scp(Structureconduct-Performance) Nurul Istifadah, - Heru Tjaraka, - Wasiatu Rahma, - HB Economic Theory Ringkasan Berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF), peringkat daya saing ekonomi nasional berada di bawah peringkat daya saing ekonomi negara-negara di ASEAN, diantaranya Siangapura, Malaysia, dan Thailand. Rendahnya daya saing Indonesia karena beberapa poin indikator perhitungan daya saing Indonesia yang bernilai rendah. Indikator kesiapan teknologi, inovasi, kelembagaan, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta efisiensi pasarmasih rendah. Selama ini, indikator daya saing yang berkaitan dengan kualitas hunzan capital, birokrasi, dan infrastruktur telah berupaya untuk diperbaiki. ,Namun, upaya perbaikan yang berkaitan dengan efisiensi pasar masih memerlukan dukungan stakeholder terkait. Secara teori, tingkat efisiensi pasar (proformance) sangat dipengaruhi oleh perilaku pasar (conduct) dan struktur pasar (structure) (Bain: 1951; Lipczynski, Wilson, dan Goddard, 2005:324). Capaian peringkat daya saing ekonomi nasional saat ini, sangat dipengaruhi oleh daya saing industri manufaktur. Perilaku dan kinerja industri manufaktur sangat mempengaruhi kinerja dan daya saing perekonomian nasional, karena industri manufaktur merupakan penyumbang terbesar perekonomian nasional (> 20%). Oleh karena itu, optimalisasi strategi peningkatan daya saing industri manufaktur nasional akan mendorong peningkatan daya saing ekonomi nasional. Dalam perencanaan spasial menurut MP3EI, pulau Jawa merupakan kawasan industry manufaktur nasional. Konsentrasi spasial industri manufaktur nasional terletak di pulau Jawa, terutama di provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan DKI Jakarta. Kontribusi industry manufaktur di tiga provinsi tersebut sebesar lebih dari 58% dari output industri manufaktur nasional. Industri manufaktur terdiri dari 16 jenis. Namun, tidak semua jenis industry manufaktur tersebut tumbuh pesat. Industri makanan minuman, industri pengolahan karet, kertas, dan produk kimia lainnya merupakan jenis industri manufaktur yang menyumbang output lebih besar dibanding jenis industri manufaktur lainnya. Industri tersebut memiliki keunggulan komparatif yang tinggi, namun apakah industri tersebut juga memiliki keunggulan kompetitif atau daya saing yang tinggi pula. Hal ini masih harus diteliti dan dianalisis Iebih dalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (a) menganalisis tingkat daya saing industri manufaktur di pulau Jawa, (b) menganalisis tingkat persaingan usaha industri manufaktur berdasarkan SCP dan skala usaha, (c) menganalisis implementasi internalisasi regulasi yang berkaitan dengan persaingan usaha industri manufaktur di pulau Jawa, dan (d) memformulasikan optimalisasi peningkatan daya saing industri manufaktur di pulau Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor indeks persaingan usaha di provinsi Jawa Timur lebih tinggi dari provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta. Indeks persaingan usaha mengindikasikan kecenderungan bentuk struktur pasar dan kekuatan pasar. Struktur pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang dianggap paling efisien. Oleh karena itu, untuk mengotimalisasi kinerja industri manufalctur di pulau Jawa perlu mengarahkan struktur pasar agar lebih kompetitif, yaitu efisien secara teknik dan produktivitas, melalui pengawasan persaingan usaha dan dukungan implementasi regulasi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 2018-11-11 Monograph NonPeerReviewed text id https://repository.unair.ac.id/114760/1/2022_03_18_08_42_47.pdf Nurul Istifadah, - and Heru Tjaraka, - and Wasiatu Rahma, - (2018) Indeks Persaingan Usaha Industri Manufaktur Jawa Timur Berdasarkan Pendekatan Scp(Structureconduct-Performance). Laporan Penelitian. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS. (Unpublished) http://www.lib.unair.ac.id |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
continent |
Asia |
country |
Indonesia Indonesia |
content_provider |
Universitas Airlangga Library |
collection |
UNAIR Repository |
language |
Indonesian |
topic |
HB Economic Theory |
spellingShingle |
HB Economic Theory Nurul Istifadah, - Heru Tjaraka, - Wasiatu Rahma, - Indeks Persaingan Usaha Industri Manufaktur Jawa Timur Berdasarkan Pendekatan Scp(Structureconduct-Performance) |
description |
Ringkasan
Berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF), peringkat daya saing ekonomi nasional berada di bawah peringkat daya saing ekonomi negara-negara di ASEAN, diantaranya Siangapura, Malaysia, dan Thailand. Rendahnya daya saing Indonesia karena beberapa poin indikator perhitungan daya saing Indonesia yang bernilai rendah. Indikator kesiapan
teknologi, inovasi, kelembagaan, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta efisiensi pasarmasih rendah. Selama ini, indikator daya saing yang berkaitan dengan kualitas hunzan capital, birokrasi, dan infrastruktur telah berupaya untuk diperbaiki. ,Namun, upaya perbaikan yang berkaitan dengan efisiensi pasar masih memerlukan dukungan stakeholder terkait. Secara teori, tingkat efisiensi pasar (proformance) sangat dipengaruhi oleh perilaku pasar (conduct) dan struktur pasar (structure) (Bain: 1951; Lipczynski, Wilson, dan Goddard, 2005:324). Capaian peringkat daya saing ekonomi nasional saat ini, sangat dipengaruhi oleh daya saing industri manufaktur. Perilaku dan kinerja industri manufaktur sangat mempengaruhi kinerja dan daya saing perekonomian nasional, karena industri manufaktur merupakan penyumbang terbesar perekonomian nasional (> 20%). Oleh karena itu, optimalisasi strategi peningkatan daya saing industri manufaktur nasional akan mendorong peningkatan daya saing ekonomi nasional. Dalam perencanaan spasial menurut MP3EI, pulau Jawa merupakan kawasan industry manufaktur nasional. Konsentrasi spasial industri manufaktur nasional terletak di pulau Jawa, terutama di provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan DKI Jakarta. Kontribusi industry manufaktur di tiga provinsi tersebut sebesar lebih dari 58% dari output industri manufaktur nasional. Industri manufaktur terdiri dari 16 jenis. Namun, tidak semua jenis industry manufaktur tersebut tumbuh pesat. Industri makanan minuman, industri pengolahan karet, kertas, dan produk kimia lainnya merupakan jenis industri manufaktur yang menyumbang output lebih besar dibanding jenis industri manufaktur lainnya. Industri tersebut memiliki keunggulan komparatif yang tinggi, namun apakah industri tersebut juga memiliki keunggulan kompetitif atau daya saing yang tinggi pula. Hal ini masih harus diteliti dan dianalisis Iebih dalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (a) menganalisis tingkat daya saing industri manufaktur di pulau Jawa, (b) menganalisis tingkat persaingan usaha industri manufaktur berdasarkan SCP dan skala usaha, (c) menganalisis implementasi internalisasi regulasi yang berkaitan dengan persaingan usaha industri manufaktur di pulau Jawa, dan (d) memformulasikan optimalisasi peningkatan daya saing industri manufaktur di pulau Jawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor indeks persaingan usaha di provinsi Jawa Timur lebih tinggi dari provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta. Indeks persaingan usaha mengindikasikan kecenderungan bentuk struktur pasar dan kekuatan pasar. Struktur pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang dianggap paling efisien. Oleh karena itu, untuk mengotimalisasi kinerja industri manufalctur di pulau Jawa perlu mengarahkan struktur pasar agar lebih kompetitif, yaitu efisien secara teknik dan produktivitas, melalui pengawasan persaingan usaha dan dukungan implementasi regulasi. |
format |
Monograph NonPeerReviewed |
author |
Nurul Istifadah, - Heru Tjaraka, - Wasiatu Rahma, - |
author_facet |
Nurul Istifadah, - Heru Tjaraka, - Wasiatu Rahma, - |
author_sort |
Nurul Istifadah, - |
title |
Indeks Persaingan Usaha Industri Manufaktur Jawa Timur Berdasarkan Pendekatan Scp(Structureconduct-Performance) |
title_short |
Indeks Persaingan Usaha Industri Manufaktur Jawa Timur Berdasarkan Pendekatan Scp(Structureconduct-Performance) |
title_full |
Indeks Persaingan Usaha Industri Manufaktur Jawa Timur Berdasarkan Pendekatan Scp(Structureconduct-Performance) |
title_fullStr |
Indeks Persaingan Usaha Industri Manufaktur Jawa Timur Berdasarkan Pendekatan Scp(Structureconduct-Performance) |
title_full_unstemmed |
Indeks Persaingan Usaha Industri Manufaktur Jawa Timur Berdasarkan Pendekatan Scp(Structureconduct-Performance) |
title_sort |
indeks persaingan usaha industri manufaktur jawa timur berdasarkan pendekatan scp(structureconduct-performance) |
publisher |
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS |
publishDate |
2018 |
url |
https://repository.unair.ac.id/114760/1/2022_03_18_08_42_47.pdf https://repository.unair.ac.id/114760/ http://www.lib.unair.ac.id |
_version_ |
1729858528493961216 |