Tanggung Jawab Sosial Institusi Perguruan Tinggi (Institution Social Responsibility) Sebagai Upaya Mewujudkan Sustain Ability Development Bagi Masyarakat Lingkar Kampus
Institusitusi Perguruan Tinggi (kampus) telah berperan dalam mencerdaskan kebidupan bangsa melalui penyelenggaran program studi yang diselenggarakannya. Ihwal peran perguruan tinggi seperrti itu tidaklah diragukan lagi, namun apakah perguruan tinggi atau kampus telah perperan juga dalam mengembangka...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
LEMBAGA PENELITIAN
2009
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/114893/1/KKB%20KK-2%20LP%20212-10%20WID%20T.pdf https://repository.unair.ac.id/114893/ http://www.lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Institusitusi Perguruan Tinggi (kampus) telah berperan dalam mencerdaskan kebidupan bangsa melalui penyelenggaran program studi yang diselenggarakannya. Ihwal peran perguruan tinggi seperrti itu tidaklah diragukan lagi, namun apakah perguruan tinggi atau kampus telah perperan juga dalam mengembangkan Iingkungan sosial ekonomi, termasuk pula Iingkungan alam di sekitar kampus? Apakah kehadiran kampus bermanfaat dan mampu mengembangkan tingkat sosial ekonomi masyarakat di sekitar kampus merupakan persoalan yang perlu dikaji untuk dan dalam rangka pembangunan berkelanjutan. kampus memerlukan masyarakat di sekitamya sebagai elemen pendukung aktivitasnya karena kampus bukan merupakan lembaga soliter yang dapat menghidupi dirinya sendiri tanpa elibatkan elemen pendukung di sekitamya. Masyarakat Lingkar Karnpus sebagai elemen pendukung juga memerlukan keberpihakan kampus terhadap diri mereka untuk mendapatkan rhatian dalam rangka mengembangkan potensi yang telah dirniliki oleh masyarakat di sekitar ampus. Secara faktual, kondisi masyarakat di sekitar kampus tidak selalu mampu memenuhi tuan perkembangan kebutuhan warga kampus, seperti tempat kos yang layak, warung-warung akanan yang higienis, rental-rental komputer, usaha fotocopy dan lain-lain. Faktor enghambatnya dapat berupa skill, pengetahuan, bahkan modal usaha yang kurang memadai. ada sisi hambatan-hambatan seperti itu seyogianya kampus dapat berperan untuk enopangnya. ehadiran kampus yang secara geografis memerlukan laban cukup luas seyogianya juga 'barengi dengan kepedulian kampus terhadap pelestarian lingkungan di sekitamya agar dengan demikian pembangunan berkelanjutan dapat dioperasionalkan. Jika kampus peduli lingkungan sosialnya - tidak hanya sekedar melalui pengabdian masyarakat yang sering dilaksanakan di lokasi jauh dari kampus - niscaya keberadaannya akan sangat berarti bagi Masyarakat Lingkar Kampus, sebingga masyarakat di sekitamya menjadi berkembang dan kedua komunitas yakni kampus dan Masyarakat Lingkar Karnpus dapat berkembang selaras sebagai suatu bentuk simbiose mutualisme yang pada akhimya dapat terwujud pembangunan Masyarakat Lingkar Kampus dan pembangunan kampus secara berkelanjutan. Untuk menuju kepada kondisi tersebut di atas diperlukan penataan melalui dua langkah, pertama pengambilan kebijakan dan kedua melalui regulasi. |
---|