Penyusunan Model Kabijakan Stabilitas Harga dan Ketersediaan Pasokan Kedelai di Indonesia

• Main Authors: Tri Haryanto, -, Dyah Wulan Sari, -, Bambang Eko Afiatno, -
• Format: Monograph NonPeerReviewed
• Language: Indonesian
• Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA
• Subjects: HF5601 Accounting; HJ9701-9940 Public accounting. Auditing
• Online Access: https://repository.unair.ac.id/115111/1/KKB%20KK%20LP%2018-11%20Har%20p.pdf; https://repository.unair.ac.id/115111/; http://lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Berdasarkan Uji Kausalitas Granger menunjukkan adanya hubungan Interdependence dan Unindirectional causality from P to F. hubungan Interdependence terdapat pada harga kedelai dan bea masuk. Sedangkan hubungan Unindirectional causality from P to F ditemukan pada harga kedelai dan PPh impor serta harga kedelai dan subsidi. Artinya, PKSH yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah kebijakan yang bersifat reaktif. Pemerintah baru mengeluarkan PKSH setelah terjadi kenaikan harga kedelai. Tidak semua variabel PKSH (Bea Masllk, PPh impor, dan sllbsidi) mempunyai pengaruh terhadap variabel harga kedelai . Hanya variabel Bea Masuk dan PPh Impor yang mempunyai pengaruh dalam jangka pendek dan jangka panjang.terhadap harga kedelai. Akan tetapi kedlla PKSH tersebllt tidak dapat menllrllnkan harga kedelai. Sedangkan subsidi tidak mempunyai pengaruh baik dalam jangka panjang mall pun dalam jangka pendek terhadap harga kedelai. Hal ini menunjllkkan bahwa PKSH yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak efektif karena tidak dapat menllrunkan harga kedelai. Dan Harga kedelai keseimbangan pada jangka pendek saat diterapkan PKSH adalah berkisar Rp 8.445,00. Sedangkan harga kedelai keseimbangan pad a jangka panjang adalah Rp. 9238,00. Keseimbangan kuantitas jangka panjang dihasilkan 4.221.430 Ton