Pengembangan Model Deteksi Dini Tuberkulosis Pada Dokter Praktek Mandiri Kota Surabaya

Masalah utama program eliminasi tuberkulosis (TB) adalah rendahnya angka penemuan kasus (32%). Berdasarkan data pencatatan dan pelaporan TB Kota Surabaya, penemuan kasus berdasarkan CNR semua tipe tahun 2016 sebesar 189,63 per 100.000 penduduk sedangkan CNR TB Paru BT A positif hanya 29,2 per 100.00...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: R.A. Chatarina Umbul W., I Wayan Gede Artawan Eka Putra, Hari Basuki Notobroto
Format: Monograph NonPeerReviewed
Language:English
Published: Universitas Airlangga 2018
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/115406/1/KKA%20LP.02-19%20UMB%20P.pdf
https://repository.unair.ac.id/115406/
https://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
Description
Summary:Masalah utama program eliminasi tuberkulosis (TB) adalah rendahnya angka penemuan kasus (32%). Berdasarkan data pencatatan dan pelaporan TB Kota Surabaya, penemuan kasus berdasarkan CNR semua tipe tahun 2016 sebesar 189,63 per 100.000 penduduk sedangkan CNR TB Paru BT A positif hanya 29,2 per 100.000 penduduk. Secara keseluruhan angka ini mengalami peningkatan 3% dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun demikian masih belum mencapai target cakupan penemuan kasus yang diinginkan. Berdasarkan survei prevalensi TB 2014 diketahui bahwa 42,5% kasus TB yang ditemukan tidak menunjukkan ada gejala sehingga metode penemuan kasus yang hanya mengandalkan gejala tidak cukup mampu untuk menjangkau semua kasus yang ada. Upaya deteksi dini sangat penting dilakukan agar kasus TB ditemukan sebelum gejala muncul dan tidak berisiko menular pada orang lain. Disisi lain, beberapa penelitian menunjukkan besarnya potensi dokter praktek mandiri (DPM) dalam penemuan kasus. Berdasarkan data perilaku pencarian pengobatan pasien TB diketahui bahwa pasien dengan gejala terduga TB sebagian besar pertama kali mencari pengbatan ke DPM. Pada penelitian tahap pertama ini bertujuan Mengembangan Moel Deteksi Dini Tuberkulosis pada Dokter Praktek Mandiri di Kota Surabaya. dengan tujuan khusus mempelajari karakteristik Dokter praktek Mandiri, karakteristik Penderita. faktor-faktor yang mempengaruhi DPM dalam deteksi dini Tuberkulosis.