Pengaruh Fraksi Polifenol Gendarussa Vulgaris Nees Pada Penurunan Aktivitas Hialuroni·dase Spermatozoa Mencit Melalui Uji Fertilitas In Vitro

Gandarusa ( Gendarussa vulgaris Nees ) adalah salah satu tanaman yang digunakan sebagai bahan kontrasepsi pna masyarakat Seotani, Irian Jaya. Penggunaannya sendiri hanya didasarkan pada pengalaman atau pengetahuan yang diwariskan secara turun temurun. Untuk dapal memperoleh informasi yang jelas meng...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Bambang Prajogo Eko Wardojo, -, Widjiati, -, Mulyadi Tanjung, -
Format: Monograph NonPeerReviewed
Language:English
Published: Lembaga Penelitian Unversitas Airlangga
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/116000/1/KKB%20615%20321%20Bam%20p.pdf
https://repository.unair.ac.id/116000/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
Description
Summary:Gandarusa ( Gendarussa vulgaris Nees ) adalah salah satu tanaman yang digunakan sebagai bahan kontrasepsi pna masyarakat Seotani, Irian Jaya. Penggunaannya sendiri hanya didasarkan pada pengalaman atau pengetahuan yang diwariskan secara turun temurun. Untuk dapal memperoleh informasi yang jelas mengenai efek kontrasepsi bagi pna maka dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak polifenol terhadap penurunan fungsi penetrasi spermatozoa pada ovum mencit (Mus musculus) dengan metode fertilisasi in vitro (IVF). Penelitian ini diharapkan dapat menambah data ilmiah tentang tanaman ini, sekaLigus sebagai langkah awal yang membuka kemungkinan untuk pengembangan lebih lanjut. Dalam penelitian ini digunakan 3 kelompok mencit jantan fertil sebagai hewan uji yang masing-masing terdin dan 10 ekor mcneit. Kelompok I (GI), yaitu kelompok hewan coba yang diberi ekstrak 15mg/20g bb. Kelompok II (Gil), yaitu kelompok hewan yang diberi ekstrak 30 mg/20 g bb. Sedangkan kelompok kontrol hanya diberi air suling biasa. Penelitian yang dilakukan 1111 merupakan rangkaian dari penelitian sebelumnya yang menekankan pada efek hambatan enzim spermatozoa dalam mendispersikan kumulus oophorus. Ekstrak diberikan secara spermatogenesis mencit yaitu selama 55 hari. Pada hari yang telah ditentukan mencit jantan dibedah, spennanya diambil dengan memotong bagian cauda epididimisnya. Selanjutnya dilakukan proses fertilisasi in vitro dan inkubasi selama 7 jam. Pengamatan dilakukan dengan penghitungan terhadap jumlah sel granulosa, serta diamati pula adanya sel telur yang terfertilisasi dari kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan anova. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa dan kelompok perlakuan tidak terjadi fertilisasi setelah 7 jam inkubasi. Hal ini dapat dilihat dari sel granulosanya yang tetap intact (utub) dan tidak terbentuknya zigot. Sedangkan dari kelompok kontrol terlihat adanya fertilisasi dan hal ini ditandai dengan sel granulosanya yang sudah tidak intact lagi, adanya kepala serta ekor spermatozoa pada inti sel telur, sudah terbentuknya pronukleus jantan dan betina serta telah terbentuknya zigot. Dan dari hasil anova terhadap parameter yang diukur yaitu jumlah sel granulosa, terlihat ada perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan dengan derajat kepercayaan 95% (P<O,05).