Penanaman Tumbuhan Obat di Surabaya Untuk Sarana Penelitian dan Praktikum Mahasiswa

• Main Authors: Abdul Rahman, Drs.,MSi.,Apt, Bambang Prajogo E.W, Prof., Dr., M.S, Sukardiman, NIDN. 0001096305, Aty Widyawaruyanti, Dr., MSi., Apt, Wiwied Ekasari, Dra., Apt
• Format: Monograph NonPeerReviewed
• Language: English
• Published: Lembaga Penelitian Universitas Airlangga 2000
• Subjects: LB Theory and practice of education
• Online Access: https://repository.unair.ac.id/116004/1/KKB%20615%20321%20Pen.pdf; https://repository.unair.ac.id/116004/; http://www.lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Penanaman tumbuhan berkhasiat obat melalui Program TOGA telah dimulai sejak beberapa tahun yang lampau dan masyarakat Surabaya, khususnya melalui program PKK yang telah berpartisipasi dengan sangat aktif melalui pembuatan TOGA di tiap tiap lahan yang dapat dimanfaatkan di Surabaya. Akan tetapi informasi mengenai tumbuhan obat yang dapat tumbuh dengan baik di wilayah Surabaya yang tergolong dataran rendah dan memiliki kadar garam tinggi belum cukup tersedia. Disamping itu, mahasiswa Universitas Airlangga, khususnya mahasiswa Fakultas Farmasi beLum memiliki kebun TOGA sebagai sarana pengamatan langsung jenis-jenis tumbuhan obat agar mahasiswa dapat mengidentifikasi sejumlah tumbuhan obat. Tujuan Penelitian : untuk memecahkan masalah yang disebutkan di atas perlu dibuat suatu kebun percobaan penanaman tumbuhan obat di wilayah Surabaya, agar dapat diketahui kemampuan pertumbuhan dari sejumlah tumbuhan obat terpilih, dan diutamakan kebun percobaan tersebut terletak di sekitar kampus untuk mempermudah pelaksanaan praktikum dan penelitian mahasiswa. Penelitian dilakukan dengan mengambil lokasi di Kampus C Universitas Airlangga yang dinilai dapat mewakili kondisi topografi Surabaya. Pengolahan tanah dilakukan dengan cara sederhana yaitu hanya dengan pembuatan sejumlah bedeng setinggi 50 em, lebar I meter dan panjang 4 meter. Pemupukan dilakukan hanya dengan pupuk kandang agar sesuai dengan kemudahan pembuatan Kebun TOGA sehingga dapat diterapkan oleh seluruh kalangan masyarakat Turnbuhan yang dipilih adalah tumbuhan obat yang di dalam pustaka disebutkan dapat tumbuh di dataran rendah (ketinggian $: 300 m dpl) dan pada penelitian ini dicoba penanganan dari tumbuhan dari beberapa suku. Dan suku Acanthaceae dipilih: Andrographis paniculata (Sambiloto), Justicia gendarussa (Gandarusa), Seric()calyx crLspus (Kejibeling) dan Graphtoph,vflum pictum (Daun wungu). Dari suku Zingiberaceae dipilih: Kaempferia galanga (Kencur), Curcuma domestica (Kunyit), Curcuma xanthorrhi;:a (Temulawak), Curcuma dll.