Enkopresis
Enkopresis adalah gangguan fungsi berak yang ditandai dengan keluarnya feses dengan konsistensi normal atau hampir normal secara volunter atau involunter dan berulang di tempat¬tempat yang tidak sepantasnya. Untuk tujuan itu sesuai dengan lingkungan sosio-budaya individu yang bersangkutan sekurang¬k...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
Fakultas Kedokteran
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/116103/1/KK%20616-849%20ARD%20e.pdf https://repository.unair.ac.id/116103/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Enkopresis adalah gangguan fungsi berak yang ditandai dengan keluarnya feses dengan konsistensi normal atau hampir normal secara volunter atau involunter dan berulang di tempat¬tempat yang tidak sepantasnya. Untuk tujuan itu sesuai dengan lingkungan sosio-budaya individu yang bersangkutan sekurang¬kurangnya sekali sebulan selama kurang lebih 6 bulan saat anak berusia kronologis dan mentalnya sekurang-kurangnya 4 tahun, tanpa adanya penyebab organik.
Insidensinya banyak pada anak laki-laki, dan sering keja¬diannya pada waktu siang menjelang sore hari, tipe sekunder meru¬pakan tipe yang paling banyak ditemui.
Gejala-gejala yang didapatkan dapat meliputi gejala ke¬luarnya feses yang berulang, konstipasi, retensi dan overlow, nyeri perut pada abdomen, enuresis. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa yang cermat disertai pemeriksaan fisik pada abdomen, rektal, dan rontgen foto
abdomen. Perjalanan penYakitnya kronis tapi dapat sembuh sendiri setelah berumur mid-teen. "Behaviour modification therapy" ndalah merupukan pilihan yang utama, sedangkan obat-obatan diberikan agar lebih berdaya guna dalam mempertahankan kesembuhan dan tidak mudah kambuh. |
---|