Kajian Efek Terapi Antibodi Anti-Inhibin pada Hewan Spesies Sama Terhadap Timbulnya Antibodi Anti-Idiotipik
Upaya pengembangan populasi dan peningkatan produksi ternak, antara lain dapat dilakukan melaiui teknik superovulasi dengan menggunakan preparat hormon PMSG. Namun pada kenyataannya, pemakaian PMSG dalam waktu lama rnenimbulkan efek samping berupa sistik folikel sebagai akibat stimulasi yang berkepa...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2003
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/116120/1/KKC%20KK%20571.967%207%20Her%20k.pdf https://repository.unair.ac.id/116120/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English |
id |
id-langga.116120 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-langga.1161202022-05-09T01:35:11Z https://repository.unair.ac.id/116120/ Kajian Efek Terapi Antibodi Anti-Inhibin pada Hewan Spesies Sama Terhadap Timbulnya Antibodi Anti-Idiotipik Herry Agoes Hermadi, M.Si., Drh. Suwarno, MSi., Drh Kusnoto, Drh. Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology Upaya pengembangan populasi dan peningkatan produksi ternak, antara lain dapat dilakukan melaiui teknik superovulasi dengan menggunakan preparat hormon PMSG. Namun pada kenyataannya, pemakaian PMSG dalam waktu lama rnenimbulkan efek samping berupa sistik folikel sebagai akibat stimulasi yang berkepanjangan terhadap ovarium. Sebagai alternatif pengganti hormon PMSG telah banyak dilakukan penelitian dengan menggunakan antibodi anti-inhibin. Penelitian ini bertujuan: l) Untuk membuktikan pemberian antibodi anti-inhibin pada spesies yang sama (dari kelinci ke kelinci) secara berulang tidak memicu pembentukan antibodi anti-idioipik; 2) Untuk membuktikan bahwa pemberian antibodi anti-inhibin pada spesies yang sama (dari kelinci ke kelinci) secara berulang tidak menekan jumlah imunoglobulin total. Sebagai hewan coba digunakan kelinci jantan lokal umur 10 minggu yang diberi perlakuan secara serial menjadi 4 kelompok perlakuan. Kelompok_ 1 (serial 1), diinjeksi dengan antibodi anti-inhibin pada pengenceran 1: 10 secara subkutan dengan dosis 0,5 ml/ekor sebanyak satu kali; Kelompok II (serial II) , pada dosis yang sama dengan injeksi sebanyak dua kali; Kelompok III (serial III), sebanyak tiga dan Kelornpok IV (serial IV), empat kali. Interval pemberian adalah 2 minggu. Sebelurn injeksi berikutnya dilakukan, semua kelinci diambil darahnya untuk pengukuran parameter pada setiap serial. Dua minggu pasca penyuntikan antibodi anti-inhibin dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan terhadap adanya antibodi anti¬idiotipik. Pemeriksaan AAIn (sebagai antigen) dilakukan dengan uji ELISA tak langsung, dan pemeriksan kadar uji imunoglobulin total dilakukan dengan uji ELISA langsung. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji Anova untuk pengujian antibodi anti-idiotipik dan jumlah imunoglobulin total, serta uji t untuk pengujian kesamaan antigenik dari Statistical Product and Service Solutions(SPSS) rel. 10 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian antibodi anti-inhibin kelinci secara berulang tidak memicu pembentukan antibodi anti-idioipik dan tidak menekan kadar imunoglobulin total. LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2003-03-11 Monograph NonPeerReviewed text en https://repository.unair.ac.id/116120/1/KKC%20KK%20571.967%207%20Her%20k.pdf Herry Agoes Hermadi, M.Si., Drh. and Suwarno, MSi., Drh and Kusnoto, Drh. (2003) Kajian Efek Terapi Antibodi Anti-Inhibin pada Hewan Spesies Sama Terhadap Timbulnya Antibodi Anti-Idiotipik. Laporan Penelitian. LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA, SURABAYA. (Unpublished) http://lib.unair.ac.id |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
continent |
Asia |
country |
Indonesia Indonesia |
content_provider |
Universitas Airlangga Library |
collection |
UNAIR Repository |
language |
English |
topic |
Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology |
spellingShingle |
Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology Herry Agoes Hermadi, M.Si., Drh. Suwarno, MSi., Drh Kusnoto, Drh. Kajian Efek Terapi Antibodi Anti-Inhibin pada Hewan Spesies Sama Terhadap Timbulnya Antibodi Anti-Idiotipik |
description |
Upaya pengembangan populasi dan peningkatan produksi ternak, antara lain dapat dilakukan melaiui teknik superovulasi dengan menggunakan preparat hormon PMSG. Namun pada kenyataannya, pemakaian PMSG dalam waktu lama rnenimbulkan efek samping berupa sistik folikel sebagai akibat stimulasi yang berkepanjangan terhadap ovarium. Sebagai alternatif pengganti hormon PMSG telah banyak dilakukan penelitian dengan menggunakan antibodi anti-inhibin.
Penelitian ini bertujuan: l) Untuk membuktikan pemberian antibodi anti-inhibin pada spesies yang sama (dari kelinci ke kelinci) secara berulang tidak memicu pembentukan antibodi anti-idioipik; 2) Untuk membuktikan bahwa pemberian antibodi anti-inhibin pada spesies yang sama (dari kelinci ke kelinci) secara berulang tidak menekan jumlah imunoglobulin total.
Sebagai hewan coba digunakan kelinci jantan lokal umur 10 minggu yang diberi perlakuan secara serial menjadi 4 kelompok perlakuan. Kelompok_ 1 (serial 1), diinjeksi dengan antibodi anti-inhibin pada pengenceran 1: 10 secara subkutan dengan dosis 0,5 ml/ekor sebanyak satu kali; Kelompok II (serial II) , pada dosis yang sama dengan injeksi sebanyak dua kali; Kelompok III (serial III), sebanyak tiga dan Kelornpok IV (serial IV), empat kali. Interval pemberian adalah 2 minggu. Sebelurn injeksi berikutnya dilakukan, semua kelinci diambil darahnya untuk pengukuran parameter pada setiap serial. Dua minggu pasca penyuntikan antibodi anti-inhibin dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan terhadap adanya antibodi anti¬idiotipik. Pemeriksaan AAIn (sebagai antigen) dilakukan dengan uji ELISA tak langsung, dan pemeriksan kadar uji imunoglobulin total dilakukan dengan uji ELISA langsung. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji Anova untuk pengujian antibodi anti-idiotipik dan jumlah imunoglobulin total, serta uji t untuk pengujian kesamaan antigenik dari Statistical Product and Service Solutions(SPSS) rel. 10 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian antibodi anti-inhibin kelinci secara berulang tidak memicu pembentukan antibodi anti-idioipik dan tidak menekan kadar imunoglobulin total. |
format |
Monograph NonPeerReviewed |
author |
Herry Agoes Hermadi, M.Si., Drh. Suwarno, MSi., Drh Kusnoto, Drh. |
author_facet |
Herry Agoes Hermadi, M.Si., Drh. Suwarno, MSi., Drh Kusnoto, Drh. |
author_sort |
Herry Agoes Hermadi, M.Si., Drh. |
title |
Kajian Efek Terapi Antibodi Anti-Inhibin pada Hewan Spesies Sama Terhadap Timbulnya Antibodi Anti-Idiotipik |
title_short |
Kajian Efek Terapi Antibodi Anti-Inhibin pada Hewan Spesies Sama Terhadap Timbulnya Antibodi Anti-Idiotipik |
title_full |
Kajian Efek Terapi Antibodi Anti-Inhibin pada Hewan Spesies Sama Terhadap Timbulnya Antibodi Anti-Idiotipik |
title_fullStr |
Kajian Efek Terapi Antibodi Anti-Inhibin pada Hewan Spesies Sama Terhadap Timbulnya Antibodi Anti-Idiotipik |
title_full_unstemmed |
Kajian Efek Terapi Antibodi Anti-Inhibin pada Hewan Spesies Sama Terhadap Timbulnya Antibodi Anti-Idiotipik |
title_sort |
kajian efek terapi antibodi anti-inhibin pada hewan spesies sama terhadap timbulnya antibodi anti-idiotipik |
publisher |
LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA |
publishDate |
2003 |
url |
https://repository.unair.ac.id/116120/1/KKC%20KK%20571.967%207%20Her%20k.pdf https://repository.unair.ac.id/116120/ http://lib.unair.ac.id |
_version_ |
1733034111802540032 |