Perbandingan Komlemen Asal Ikan Air Tawar dan Cavia untuk Menentukan Titer CF-Antibodi
Complement ffxation test (CFT) atau uji pengikatan komplemen merupakan cara untuk menentukan antigen atau antibodl yang hanya bereaksi bila ada komplemen. Antibodi dicampur dengan antigen dan komplemen, dimana kornplemen akan diikat kompleks antigen-antibodi. BIla tidak terjadi ikatan komplemen, mak...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2003
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/116144/1/KKC%20KK%20571.968%208%20Tja%20p.pdf https://repository.unair.ac.id/116144/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English |
Summary: | Complement ffxation test (CFT) atau uji pengikatan komplemen merupakan cara untuk menentukan antigen atau antibodl yang hanya bereaksi bila ada komplemen. Antibodi dicampur dengan antigen dan komplemen, dimana kornplemen akan diikat kompleks antigen-antibodi. BIla tidak terjadi ikatan komplemen, maka komplemen akan ditemukan bebas dalam larutan. Adanya komplemen bebas tersebut dapat diperlihatkan dengan menambahkan sel darah merah dan hemolisin. Lisis sel darah merah akan terjadi atas pengaruh komplemen yang bebas tersebut. Serum yang mengandung komplemen dengan titer yang tinggi adalah serum dari cavia, walaupun demikian periu dikaji Iebih Ianjut bagaimana komplemen dalam serum ikan air tawar untuk digunakan dalam reaksi CFT.
Penelitian Inl bertujuan untuk mengetahui titer hemolisin dan titer komplemen serta membandingkan titer CF antibodi bila komplemen yang digunakan berasal dari serum ikan air tawar dan cavia.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dan sebagai perlakuan adalah sumber komplemen, yailu dari serum cavia, ikan mas, nila, dan gurami. Masing-masing perlakuan mendapat ulangan sebanyak 4 kali.
Sebagai model dalam penelitian ini digunakan antibodi Aeromonas hydrophila yang diperoleh dari ikan mas yang telah mendapat pemaparan bakterin A. hydrophila dosis 108 sel/ml dengan metode perendaman selama sate jam. Sebelum diukur titemya, serum dlinaktifkan pada suhu 55°C selama 30 mend untuk menghilangkan komplemennya. Untuk menentukan titer antibodi A. hydrophila yang terkandung dalam serum ikan mas dengan uji CF, terlebih dahulu dilakukan pengukuran titer hemolisin, titer komplemen serta uji anti komplementair untuk mengetahul daya anti komplemen yang ditimbulkan oleh antigen dan antibodi. Titer antibodi ditentukan clan pengenceran tertinggi dari antibodi yang masih dapat mengikat antigen dan komplemen yang menyebabkan tidak terjadinya lisis dari eritrosit domba oleh komplemen.
Data titer hemolisin ditransformasi ke logaritma, data titer komplemen hasil dari
titrasi komplemen dan uji anti komplementair, serta data titer CF antibodi
ditransformasi ke akar kuadrat (Y +1/2) dan selanjutnya dilakukan analisis varian.
Bila sumber komplemen memberikan pengaruh yang nyata, dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecii.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rata-rata liter hemolisin lebih tinggi bila komplemen yang digunakan berasal dari serum ikan air tawar dibandmg komplemen cavia. Sebaliknya rata-rata liter kompletnen cavia lebih tinggi dibanding komplemen ikan air tawar, sedangkan pada titer CF -antibodi A. hydrophila bila digunakan komplemen dari serum cavia dart ikan air tawar yang sudah distandardisasi temyata tidak terdapat perbedaan nyata.
Periu penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi setiap rninggu titer CF - antibodi serum ikan setelah pemaparan suatu antigen, untuk mengetahui kapan titer CF - antibodi serum mencapai puncaknya. |
---|