Atrofi Saraf Optik

• Main Author: Herdwiyanti Roesmawati, -
• Format: Monograph NonPeerReviewed
• Language: Indonesian
• Published: FAKULTAS KEDOKTERAN
• Subjects: R Medicine
• Online Access: https://repository.unair.ac.id/116965/1/KKU%20KK%20617%2073%20RUS%20t.pdf; https://repository.unair.ac.id/116965/; http://www.lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

"Atrofi Saraf Optik Bukan Merupakan Suatu Penyakit, Tetapi Merupakan Suatu Bentuk Kecacatan Akibat Dari Beberapa Penyakit Dan Juga Bisa Merupakan Cacat Bawaan Saraf Optik Sejak Lahir ( 2, 8, 18 ). Kecacatan Saraf Optik Ini Berakibat Fatal Karena Akan Menimbulkan Gangguan Fungsi Penglihatan Bahkan Sampai Terjadi Kebutaan ( 3, 8, 17, 19 ). Dari Laporan Basil Survei Morbiditas Mata Dan Kebutaan Di 8 (Delapan) Propinsi Oleh Mardiono Marsetio Pada Pertemuan Di Cimacan Yang Menyebutkan Bahwa Prevalensi Kelainan Saraf Optik Dan Iintasan Penglihatan Sebesar 0,10 Y. Yaitu Urutan Ke 18 Diantara Penyakit-Penyakit Lain. Prevalensi Ini Kecil Disebabkan Sukarnya Menegakkan Diagnosis Atrofi Saraf Optik Yang Membutuhkan Pengamatan Spesialistik. Tahun 1842 - 1908 Isidor Schnabel Pertama Kali Menunjukkan Bahwa Gangguan Vaskular Sebagai Penyebab Terjadinya Atrofi Saraf Optik. Setelah Beberapa Tahun Penyelidikannya Isidor Mengetahui Bahwa Bermacam-Macam Kelainan Dapat Menyebabkan Atrofi Saraf Optik Yang Garis Besar Dilihat Dari Penyebabnya Terdapat 2 Type Yaitu Primer Dan Sekunder ( 8 ). Dengan Mengetahui Tanda-Tanda Dini Dan Cara Menegakkan Diagnosis Adanya Atrofi Saraf Optik, Diharapkan Para Dokter Mata Dapat Mengenal Berbagai Penyakit Yang Menyertai Dan Dapat Segera Menanggulanginya Sehingga Tajam Penglihatan Minimal Dapat Dipertahankan. "