Obstruksi Duktus Nasolakrimalis Kongenial
"Dakriologi Adalah Ilmu Yang Mempelajari Tentang Sistem Lakrimal Serta Kelainan-Kelainannya.(16) Indonesia Hingga Kini, Nampaknya Dakriolpgi Kurang Menda-Patkan Perhatian, Sedangkan Kelainan Seperti Paca Saluran Air Mata Sering Terjadi.(21) Kelainan Kongenital Dari Sistim Ekskresi Lakrimali...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
FAKULTAS KEDOKTERAN
1994
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/116981/1/KKU%20KK%20617.754%20TRI%20O.pdf https://repository.unair.ac.id/116981/ http://www.lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
id |
id-langga.116981 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-langga.1169812022-07-06T04:18:52Z https://repository.unair.ac.id/116981/ Obstruksi Duktus Nasolakrimalis Kongenial Anang Tribowo, - R Medicine "Dakriologi Adalah Ilmu Yang Mempelajari Tentang Sistem Lakrimal Serta Kelainan-Kelainannya.(16) Indonesia Hingga Kini, Nampaknya Dakriolpgi Kurang Menda-Patkan Perhatian, Sedangkan Kelainan Seperti Paca Saluran Air Mata Sering Terjadi.(21) Kelainan Kongenital Dari Sistim Ekskresi Lakrimalis Dapat Terjadi Pada Hampir Semua Hairian Dari Struktur Atau Bagian Anatominya. Wilder (1908), Dongal Dan Bride (1914), Menemukan "" Arhinencephaly Atau Cryptophthalmos - Yang Merupakan Hasil Dari Gangguan ""Amniotic Band"". Kasus Lain Dilaporkan Oleh Guy (1943), Yakni Kasus Dimana Tidak Didapatkan Pungtum, Kanalikuli Ataupun Sakus Lakrimalis Sedang Struktur Lainnya Normal. Purtscher (1910), Pichler (1911), Dodds (1943), Nordlow Dan Vennerhclm (1953), Menemukan Dari 100 Kasus Cbstruksi Dari Sistim Ekskresi Lakrimalis 12% Terdapat Pada Pungtum Dan Kanalikuli, 21% Pada Duktus Dan Kanalikuli Serta 67% Terdapat Pada Duktus Lakrimalis. Keadaan Tersebut Cenderung Untuk Diturunkan (Kongenital Heriditer) Dan Secara Pedigree Dapat Dilihat Pada Kasus Yang Ditemukan Oleh Emmert 'S (187B), Yaitu Bersaudara, Dimana Satu Diantaranya Tidak Mempunyai Pungtum, Dan Satu Yang Lainnya Mempunyai Fistula Pada Sakus, Dan Yang Ketiga Menoalami Striktur Pada Duktus Nasolakrimalis. Kakek Dari Ketiga Bersaudara Tersebut Mengalami Epifora.(4,16) " FAKULTAS KEDOKTERAN 1994 Monograph NonPeerReviewed text id https://repository.unair.ac.id/116981/1/KKU%20KK%20617.754%20TRI%20O.pdf Anang Tribowo, - (1994) Obstruksi Duktus Nasolakrimalis Kongenial. Laporan Penelitian. FAKULTAS KEDOKTERAN, SURABAYA. (Unpublished) http://www.lib.unair.ac.id |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
continent |
Asia |
country |
Indonesia Indonesia |
content_provider |
Universitas Airlangga Library |
collection |
UNAIR Repository |
language |
Indonesian |
topic |
R Medicine |
spellingShingle |
R Medicine Anang Tribowo, - Obstruksi Duktus Nasolakrimalis Kongenial |
description |
"Dakriologi Adalah Ilmu Yang Mempelajari Tentang Sistem Lakrimal Serta Kelainan-Kelainannya.(16)
Indonesia Hingga Kini, Nampaknya Dakriolpgi Kurang Menda-Patkan Perhatian, Sedangkan Kelainan Seperti Paca Saluran
Air Mata Sering Terjadi.(21)
Kelainan Kongenital Dari Sistim Ekskresi Lakrimalis Dapat Terjadi Pada Hampir Semua Hairian Dari Struktur Atau Bagian Anatominya. Wilder (1908), Dongal Dan Bride
(1914), Menemukan "" Arhinencephaly Atau Cryptophthalmos - Yang Merupakan Hasil Dari Gangguan ""Amniotic Band"". Kasus Lain Dilaporkan Oleh Guy (1943), Yakni Kasus Dimana Tidak Didapatkan Pungtum, Kanalikuli Ataupun Sakus Lakrimalis Sedang Struktur Lainnya Normal. Purtscher (1910), Pichler (1911), Dodds (1943), Nordlow Dan Vennerhclm (1953), Menemukan Dari 100 Kasus Cbstruksi Dari Sistim Ekskresi Lakrimalis 12% Terdapat Pada Pungtum Dan Kanalikuli, 21% Pada Duktus Dan Kanalikuli Serta 67% Terdapat Pada Duktus Lakrimalis. Keadaan Tersebut Cenderung Untuk Diturunkan (Kongenital Heriditer) Dan Secara Pedigree Dapat Dilihat Pada Kasus Yang Ditemukan Oleh Emmert 'S (187B), Yaitu
Bersaudara, Dimana Satu Diantaranya Tidak Mempunyai
Pungtum, Dan Satu Yang Lainnya Mempunyai Fistula Pada Sakus, Dan Yang Ketiga Menoalami Striktur Pada Duktus Nasolakrimalis. Kakek Dari Ketiga Bersaudara Tersebut Mengalami Epifora.(4,16)
" |
format |
Monograph NonPeerReviewed |
author |
Anang Tribowo, - |
author_facet |
Anang Tribowo, - |
author_sort |
Anang Tribowo, - |
title |
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis Kongenial |
title_short |
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis Kongenial |
title_full |
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis Kongenial |
title_fullStr |
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis Kongenial |
title_full_unstemmed |
Obstruksi Duktus Nasolakrimalis Kongenial |
title_sort |
obstruksi duktus nasolakrimalis kongenial |
publisher |
FAKULTAS KEDOKTERAN |
publishDate |
1994 |
url |
https://repository.unair.ac.id/116981/1/KKU%20KK%20617.754%20TRI%20O.pdf https://repository.unair.ac.id/116981/ http://www.lib.unair.ac.id |
_version_ |
1738851351848288256 |