Komposisi Fitosom Campuran Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma dometica L.) dan Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhia Roxb.)

Curcumin dan tanaman yang mengandung curcumin, Curcuma species, mempunyai aktivitas menghambat pembentukan prostaglandin dan leukotrienes. Hal ini sama dengan kemampuan steroid yang berhubungan dengan aktivitas antiinflammasinya, namun tidak mempunyai efek samping seperti steroid. Mekanisme aksi cur...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Achmad Fuad Hafid, -, Idha Kusumawati, -
Format: Patent NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2020
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/117064/1/C-37%20PATEN.pdf
https://repository.unair.ac.id/117064/4/C-37%20Kualitas%20Karil.pdf
https://repository.unair.ac.id/117064/
https://pdki-indonesia.dgip.go.id/detail/P00201608902?type=patent&keyword=Komposisi+Fitosom+Campuran+Ekstrak+Rimpang+Kunyit+%28Curcuma+dometica+L.%29+dan+Ekstrak+Rimpang+Temulawak+%28Curcuma+xanthorrhia+Roxb.%29
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
id id-langga.117064
record_format dspace
spelling id-langga.1170642023-03-26T08:47:19Z https://repository.unair.ac.id/117064/ Komposisi Fitosom Campuran Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma dometica L.) dan Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhia Roxb.) Achmad Fuad Hafid, - Idha Kusumawati, - R Medicine RS Pharmacy and materia medica RS1-441 Pharmacy and materia medica RS200-201 Pharmaceutical dosage forms Curcumin dan tanaman yang mengandung curcumin, Curcuma species, mempunyai aktivitas menghambat pembentukan prostaglandin dan leukotrienes. Hal ini sama dengan kemampuan steroid yang berhubungan dengan aktivitas antiinflammasinya, namun tidak mempunyai efek samping seperti steroid. Mekanisme aksi curcumin berbeda dengan steroid, pada dasarnya aktivitasnya berdasarkan sifat antioksidannya yang bekerja melalui 3 proses yaitu menghambat radikal bebas, menghambat pembentukan siklooksigenase dan lipooksigenase (Patent CA2082562 A1). Curcumin, merupakan zat warna kuning yang terkandung di dalam tanamam dalam marga Curcuma, mempunyai aktivitas yang berkaitan dengan antiinflammasi; angiogenesis; tumorigenesis; diabetes; penyakit kardiovaskular, sistem pernafasan dan sistem syaraf, kulit, hati, tulang dan otot, depresi, kelelahan kronis dan neuropathic pain. Penggunaan curcumin terkendala pada warnanya dan sifatnya yang tidak larut air yang menyebabkan rendahnya bioavailabilitasnya. Karena banyanya aktivitas farmakologi dari curcumin banyak sekali peneltian yang dilakukan untuk mengatasi problem tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi problem tersebut adalah dengan pendekatan pengembangan sistem penghantaran obat dengan bentuk kompleks seperti fitosom dan bentuk vesikel seperti liposom (Anand, 2008). Xanthorrhizol adalah senyawa sesquiterpenoid dengan tipe bisabolan yang terkandung di dalam temulawak. Senyawa ini mempunyai banyak aktivitas farmakologi seperti halnya curcumin yaitu antikanker, antimikroba, anti-inflammasi, antioksidan, antihiperglikemik, antihipertensi, antiplatelet, nephroprotective, hepatoprotective, estrogenic dan anti-estrogenic effects (Seok, 2015). Kunyit dan temulawak merupakan dua dari sekian banyak herbal yang mempunyai permintaan terbesar dalam dunia industri. Kedua rimpang tersebut digunakan tidak hanya dalam industri obat herbal tapi juga dalam industri makanan, minuman dan kosmetik. Kunyit mengandung kadar curcumin terbesar dibandingkan dengan spesies lain dalam marga Curcuma, sedangkan temulawak mempunyai kadar minyak atsiri yang terbesar dengan kandungan senyawa xanthorhizol yang tidak dimiliki spesies lain dalam marga Curcuma. Untuk itu dalam invensi ini digabungkan kedua rimpang ini menjadi bentuk campuran yang mempunyai aktivitas yang lebih baik. 2020-01-06 Patent NonPeerReviewed text en https://repository.unair.ac.id/117064/1/C-37%20PATEN.pdf text en https://repository.unair.ac.id/117064/4/C-37%20Kualitas%20Karil.pdf MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA (2020) Komposisi Fitosom Campuran Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma dometica L.) dan Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhia Roxb.). IDP000066118. https://pdki-indonesia.dgip.go.id/detail/P00201608902?type=patent&keyword=Komposisi+Fitosom+Campuran+Ekstrak+Rimpang+Kunyit+%28Curcuma+dometica+L.%29+dan+Ekstrak+Rimpang+Temulawak+%28Curcuma+xanthorrhia+Roxb.%29 IDP000066118
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Universitas Airlangga Library
collection UNAIR Repository
language English
English
topic R Medicine
RS Pharmacy and materia medica
RS1-441 Pharmacy and materia medica
RS200-201 Pharmaceutical dosage forms
spellingShingle R Medicine
RS Pharmacy and materia medica
RS1-441 Pharmacy and materia medica
RS200-201 Pharmaceutical dosage forms
Achmad Fuad Hafid, -
Idha Kusumawati, -
Komposisi Fitosom Campuran Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma dometica L.) dan Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhia Roxb.)
description Curcumin dan tanaman yang mengandung curcumin, Curcuma species, mempunyai aktivitas menghambat pembentukan prostaglandin dan leukotrienes. Hal ini sama dengan kemampuan steroid yang berhubungan dengan aktivitas antiinflammasinya, namun tidak mempunyai efek samping seperti steroid. Mekanisme aksi curcumin berbeda dengan steroid, pada dasarnya aktivitasnya berdasarkan sifat antioksidannya yang bekerja melalui 3 proses yaitu menghambat radikal bebas, menghambat pembentukan siklooksigenase dan lipooksigenase (Patent CA2082562 A1). Curcumin, merupakan zat warna kuning yang terkandung di dalam tanamam dalam marga Curcuma, mempunyai aktivitas yang berkaitan dengan antiinflammasi; angiogenesis; tumorigenesis; diabetes; penyakit kardiovaskular, sistem pernafasan dan sistem syaraf, kulit, hati, tulang dan otot, depresi, kelelahan kronis dan neuropathic pain. Penggunaan curcumin terkendala pada warnanya dan sifatnya yang tidak larut air yang menyebabkan rendahnya bioavailabilitasnya. Karena banyanya aktivitas farmakologi dari curcumin banyak sekali peneltian yang dilakukan untuk mengatasi problem tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi problem tersebut adalah dengan pendekatan pengembangan sistem penghantaran obat dengan bentuk kompleks seperti fitosom dan bentuk vesikel seperti liposom (Anand, 2008). Xanthorrhizol adalah senyawa sesquiterpenoid dengan tipe bisabolan yang terkandung di dalam temulawak. Senyawa ini mempunyai banyak aktivitas farmakologi seperti halnya curcumin yaitu antikanker, antimikroba, anti-inflammasi, antioksidan, antihiperglikemik, antihipertensi, antiplatelet, nephroprotective, hepatoprotective, estrogenic dan anti-estrogenic effects (Seok, 2015). Kunyit dan temulawak merupakan dua dari sekian banyak herbal yang mempunyai permintaan terbesar dalam dunia industri. Kedua rimpang tersebut digunakan tidak hanya dalam industri obat herbal tapi juga dalam industri makanan, minuman dan kosmetik. Kunyit mengandung kadar curcumin terbesar dibandingkan dengan spesies lain dalam marga Curcuma, sedangkan temulawak mempunyai kadar minyak atsiri yang terbesar dengan kandungan senyawa xanthorhizol yang tidak dimiliki spesies lain dalam marga Curcuma. Untuk itu dalam invensi ini digabungkan kedua rimpang ini menjadi bentuk campuran yang mempunyai aktivitas yang lebih baik.
format Patent
NonPeerReviewed
author Achmad Fuad Hafid, -
Idha Kusumawati, -
author_facet Achmad Fuad Hafid, -
Idha Kusumawati, -
author_sort Achmad Fuad Hafid, -
title Komposisi Fitosom Campuran Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma dometica L.) dan Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhia Roxb.)
title_short Komposisi Fitosom Campuran Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma dometica L.) dan Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhia Roxb.)
title_full Komposisi Fitosom Campuran Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma dometica L.) dan Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhia Roxb.)
title_fullStr Komposisi Fitosom Campuran Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma dometica L.) dan Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhia Roxb.)
title_full_unstemmed Komposisi Fitosom Campuran Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma dometica L.) dan Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhia Roxb.)
title_sort komposisi fitosom campuran ekstrak rimpang kunyit (curcuma dometica l.) dan ekstrak rimpang temulawak (curcuma xanthorrhia roxb.)
publishDate 2020
url https://repository.unair.ac.id/117064/1/C-37%20PATEN.pdf
https://repository.unair.ac.id/117064/4/C-37%20Kualitas%20Karil.pdf
https://repository.unair.ac.id/117064/
https://pdki-indonesia.dgip.go.id/detail/P00201608902?type=patent&keyword=Komposisi+Fitosom+Campuran+Ekstrak+Rimpang+Kunyit+%28Curcuma+dometica+L.%29+dan+Ekstrak+Rimpang+Temulawak+%28Curcuma+xanthorrhia+Roxb.%29
_version_ 1762032197833850880