Sistem Belanja Pada Purchasing Department Di Hotel Weta Surabaya

Selama lima tahun terakhir, pertumbuhan industri perhotelan Indonesia eukup signiftkan. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah wisatawan di Indonesia yang berbanding lurus dengan banyaknya hotel-hotel baru yang berdiri di berbagai kota di Indonesia. Selain dari pariwisata, adanya aktivita...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fariz Randy Raharja, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
English
Published: 2016
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/118424/1/KKB%20KK%20FV%20MP%2004%2017%20RAH%20S.pdf
https://repository.unair.ac.id/118424/2/KKB%20KK%20FV%20MP%2004%2017%20RAH%20S.pdf
https://repository.unair.ac.id/118424/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Selama lima tahun terakhir, pertumbuhan industri perhotelan Indonesia eukup signiftkan. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah wisatawan di Indonesia yang berbanding lurus dengan banyaknya hotel-hotel baru yang berdiri di berbagai kota di Indonesia. Selain dari pariwisata, adanya aktivitas Meeting, Incentie, Convention/Event (MICE) pada skala keeil dan menengah juga mendukung pertumbuhan hotel bintang 3 dan bintang 4 di Indonesia. Tingkat hunian hotel bintang 3, bintang 4, dan bintang 5 pada akhir tahun 2016 meneapai 60,2%; 60,3%; dan 63,3% (sumber: industrLbisnis.eom). Namun, menurut Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran di Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani saat ini jumlah kamar di Indonesia merupakan yang terbesar di ASEAN dan mengalami oversupply, yaitu meneapai 58.000 kamar. Penyebab penuruan permintaan hotel antara lain adalah menurunnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang menyebabkan turunnya jumlah wisatawan domestik. Sedangkan jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia tahun lalu hanya sekitar sembilan juta wisatawan. Hal ini berbeda dengan Malaysia dan Thailand yang memiliki 200.000 kamar dengan rata-rata 25 juta pengunjung wisatawan asing. PHRI telah melakukan beberapa langkah untuk mengatasi permasalahan ini, yaitu dengan bekerja sarna dengan kementrian pariwisata untuk meningkatkan potensi Nusaotara agar semakin menarik wisatawan asing berkunjung ke Indonesia, membuat paket-paket khusus dengan penerbangan agar wisatawao semakin mudah melakukan perjalanan, dan membuka jaringan dengan Online Travel Agent (OTA) uotuk menawarkan berbagai unit hotel di Indonesia.