Studi Penggunaan Obat Inotropik dan Vasopresor pada Penderita Syok Kardiogenik

Syok kardiogenik adalah keadaan dimana penurunan curah jantung dan perfusi sistemik terhadap volume intravaskular yang memadai dan mengakibatkan jaringan hipoksia. Insidensi syok kardiogenik adalah 10 - IS % sedangkan kematian yang diakibatkannya mencapai 68 %.Penyebab umum dari syok kardiogenik ada...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Vica Aulya Rivera
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2015
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/118810/1/KKB%20KK%20FF%20FK%2022%2015%20Riv%20s.pdf
https://repository.unair.ac.id/118810/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Syok kardiogenik adalah keadaan dimana penurunan curah jantung dan perfusi sistemik terhadap volume intravaskular yang memadai dan mengakibatkan jaringan hipoksia. Insidensi syok kardiogenik adalah 10 - IS % sedangkan kematian yang diakibatkannya mencapai 68 %.Penyebab umum dari syok kardiogenik adalah disfungsi ventrikular kiri dan nekrosis sebagai akibat dari infark miokard akut. Syok kardiogenik sebagian besar terjadi setelah adanya infark miokard yang besar dan luas atau iskemi miokardial yang parah sehingga dapat menyebabkan melemahnya fungsi ventrikular kiri, menurunnya kontraktilitas sistolik, dan menurunnya keluaran jantung dan tekanan darah. Perfusi jantung akan menu run dan menyebabkan komplikasi jantung lain. Inotropik dan vasopresor adalah salah satu cara untuk memperbaiki keadaan hemodinamik pada syok kardiogenik. Inotropik digunakan ketika perfusi jaringan masih tidak kuat untuk meningkatkan keadaan hemodinamik. Sementara, vasopresor digunakan untuk hipotensi yang tidak tertangani dengan penambahan cairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan obat inotropik dan vasopresor pada terapi syok kardiogenik dan mengetahui permasalahan terkait dengan penggunaan obat inotropik dan vasopresor (Drug Related Problem) meliputi dosis, caralaturan penggunaan, interaksi, dan efek samping obat. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dimana diperoleh data berupa Dokumen Medis kesehatan (DMK) pasien yang MRS di rawat inap departemen kardiologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada periode Januari 2011 - Desember 2013. Inotropik dan vasopresor yang digunakan pada RSUD Dr. Soetomo Surabaya adalah dopamin, dobutamin, dan norepinefrin. Vasopresor yang paling banyak digunakan yaitu dopamin (88,9%) yang diberikan pada dosis 3 - 10 llg/kglmenit. lnotropik yang digunakanadalah dobutamin(33,3%) yang diberikan pada dosis 2 - 7 llg/kglmenit. Sementara, vasopresor lain yang digunakan adalah norepinefrin(27,8%) yang diberikan pada dosis 0,05 - 0,25 llg/kglmenit. Rute pemberian inotropik dan vasopresor ini adalah secara intravena. Kornbinasi dan perubahan dosis serta terapi tergantung dari kondisi penderita. TerdapatDrug Related Problems (DRPs) yang teridentifikasi pada penelitian ini, yaitu efek samping dari dopamin meliputi takikardia (50010). Mengingat adanya rna salah terkait obat pada beberapa penderita, dokter bekerja sama dengan farrnasis diharapkan untuk lebih rnemperhatikan dosis yang sesuai dengan penderita dalam pelaksanaan terapi syok kardiogenik dengan obat golongan inotropik dan vasopresor.