Analisis Intensitas Informasi, Keterlibatan Manajer Sistem Tekoologi Informasi dan Manajer Bisnis Serta Pengaruhnya Terhadap Keselarasan Strategik dan Kinerja Bisnis Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Besar yang Bersertifikasi ISO di Jawa Timur)

Pemanfaatan sistem teknologi informasi (811) oleh perusahaan untuk memperoleh daya saing guna mencapai ldnerja bisnis perusahaan sudah dilakukan perusahaan manufaktur di Indonesia. Hal ini terlihat dari belanja TI perusahaan manufaktnr Indonesia terus meningkat dari tabun ke tabun. Banyak penelitian...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Haryanto Tanuwijaya, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Published: 2021
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/119057/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL%20.pdf
https://repository.unair.ac.id/119057/2/2.%20RINGKASAN%20.pdf
https://repository.unair.ac.id/119057/3/3.%20DAFTAR%20ISI%20.pdf
https://repository.unair.ac.id/119057/4/4.%20BAB%20I%20.pdf
https://repository.unair.ac.id/119057/5/5.%20BAB%20II%20.pdf
https://repository.unair.ac.id/119057/6/6.%20BAB%20III%20.pdf
https://repository.unair.ac.id/119057/7/7.%20BAB%20IV%20.pdf
https://repository.unair.ac.id/119057/8/8.%20BAB%20V%20.pdf
https://repository.unair.ac.id/119057/9/9.%20BAB%20VI%20.pdf
https://repository.unair.ac.id/119057/10/10.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
https://repository.unair.ac.id/119057/11/11.%20LAMPIRAN.pdf
https://repository.unair.ac.id/119057/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Pemanfaatan sistem teknologi informasi (811) oleh perusahaan untuk memperoleh daya saing guna mencapai ldnerja bisnis perusahaan sudah dilakukan perusahaan manufaktur di Indonesia. Hal ini terlihat dari belanja TI perusahaan manufaktnr Indonesia terus meningkat dari tabun ke tabun. Banyak penelitian yang tela,h membuktikan adanya pengaruh positif STI terhadap kinerja bisnis perusahaan. Namun terdapat beberapa studi yang menemukan kegagalan penggunaan STI dalam meningkatkan kinerja bisnis perusahaan. Untuk menjamin keberhasilan penerapan STI dalam meningkatkan kinerja bisnis, maka strategi STI tidak boleh berjalan sendiri, tapi hams diselaraskan dengan strategi bisnis yang disebut dengan keselarasan strategik. Sayangnya terdapat berbagai hambatan dalam upaya mewujudkan keselarasan strategik. Ketidakselarasan strategik mengakibatkan STI tidak dapat mendukung penerapan strategi bisnis perusahaan sebingga hanya dianggap beban bukan sebagai enabler terciptanya strategi bisnis bam perusahaan. Beberapa studi menunjukkan bahwa keselarasan strategik dapat dicapai melalui peningkatan komunikasi, koordinasi dan diskusi antara manajer STI dan manajer bisnis. Frekuensi komunikasi keduanya dapat meningkatkan pemahaman manajer STI akan strategi bisnis dan pemahaman manajer bisnis akan strategi STI. Dan untuk meningkatkan komunikasi manajer STI dan manajer bisnis, dibutuhkan keterlibatan mereka dalam perencanaan strategik perusahaan. Manajer bisnis sering dibadapkan pada pengambilan keputusan strategik yang cepat dan tepat. Untuk itu manajer bisnis secara intensif atau terus menerus hams di-update dengan informasi rantai nilai yang terbam dan akurat sesuai perkembangan yang terjadi pada lingkungan bisnis. Intensitas informasi rantai nilai berdampak pada peningkatan pemahaman manajer bisnis akan peran potensial sistem teknologi informasi dalam memproses data untuk menghasilkan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu. Sedangkan bagi manajer STI, intensitas informasi berguna untuk mengevaluasi sejauh mana STI telah berhasil mendukung pengambilan keputusan strategik para manajer bisnis. Oleh karena itu intensitas informasi dapat meningkatkan kesadaran manajer STI dan manajer bisnis untuk terlibat dalam perencanaan strategik. Isu utama penelitian ini mempertanyakan apakah intensitas informasi memengaruhi keterlibatan manajer STI dan manajer bisnis serta pengaruhnya terhadap keselarasan strategik perusahaan. dan untuk mengetahui apakah tingkat keselarasan strategik tersebut memengaruhi kinerja bisnis perusahaan manufaktur besar yang bersertifIkasi ISO 9001:2000 di Jawa Timur. Penelitian dalam studi ini termasuk jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitan eksplanatori atau pengujian hipotesis kausalitas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket tertutup yang disebar ke perusahaan melalui sural. Penelitian dilakukan terhadap 57 perusahaan manufaktur besar yang bersertifIkasi ISO 9001:2000 di Jawa Timur sampai dengan tahun 2010. Data dianalisis menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Intensitas Informasi berpengaruh signifIkan terhadap tingkat Keterlibatan Manajer STI dengan nilai koefIsien jalur 0,855; (2) Intensitas Informasi berpengaruh signifIkan terhadap tingkat Keterlibatan Manajer Bisnis dengan nilai koefIsienjalur 0,715; (3) Tingkat Keterlibatan Manajer STI berpengaruh signitikan terhadap tingkat Keselarasan Strategik dengan nilai koeflSien jalur 0,321; (4) Tingkat Keterlibatan Manajer Bisnis berpengaruh signiftkan terhadap tingkat Keselarasan Strategik dengan nilai koefIsien jalur 0,627; (4) Tingkat Keselarasan Strategik berpengaruh signifIkan terhadap Kinerja Bisnis Perusahan dengan nilai koefIsien jalur 0,882. Temuan dalam studi ini menunjukkan bahwa keterlibatan manajer bisnis berpengaruh lebih besar dibandingkan dengan keterlibatan manajer STI terhadap keselarasan strategik. Keterlibatan manajer bisnis meningkatkan pemahaman akan fungsi STI dalam memproses data untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan strategik. Intensitas informasi telah meningkatkan motivasi manajer bisnis untuk lebih terlibat dalam perencanaan strategi STI. Intensltas informasi juga memengaruhi manajer STI untuk terlibat dalam perencanaan strategik perusahaan. Kesemuanya itu berpengaruh terhadap tercapainya keselarasan strategik yang berpengaruh signiftkan dan positif terhadap kinerja bisnis perusahaan. Dalam studi ini, rekomendasi yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah perlu membuktikan pentingya keselarasan strategik pada perusahaan manufaktur lainnya dan dapat menggunakan dimensi waktu longitudinal agar dinamika perubahan kondisi dalam periode waktu yang berbeda dapat diketahui. Selain itu, juga dapat menambahkan faktor-faktor lain atau melengkapi indikator yang digunakan dalam penelitian ini sehingga penelitian ini lebih sempurna dan memiliki nilai manfaat yang tinggi bagi perkembangan sektor industri manufaktur di Indonesia