Analisis Struktur Protein dan Penentuan Protein Immunogenik Viral Nervous Necrosis: Pencarian Prophy-Laxis Untuk Pencegahan Tingginya Mortalitas Kerapu Epinephelus fuscogutattus

Fish Nodavirus berbentuk icosahedral, tidak mempunyai envelope dengan diameter rata-rata 25 nm atu dengan kisaran 20-34 nm. Inti electron berukuran 13-21 nm, dikelilingi oleh lapisan jemih 5 nm. Virion terikat dengan membrane oleh endoplasmic reticulum atau bebas didalam sitoplasma, mungkin ada dala...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: A.T. Soelih Estoepangestie, -
Format: Monograph NonPeerReviewed
Language:English
Published: Universitas Airlangga 2009
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/119540/1/LP%20254-10%20Est%20a.pdf
https://repository.unair.ac.id/119540/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
id id-langga.119540
record_format dspace
spelling id-langga.1195402023-01-13T02:46:44Z https://repository.unair.ac.id/119540/ Analisis Struktur Protein dan Penentuan Protein Immunogenik Viral Nervous Necrosis: Pencarian Prophy-Laxis Untuk Pencegahan Tingginya Mortalitas Kerapu Epinephelus fuscogutattus A.T. Soelih Estoepangestie, - SH151-179 Fish culture Fish Nodavirus berbentuk icosahedral, tidak mempunyai envelope dengan diameter rata-rata 25 nm atu dengan kisaran 20-34 nm. Inti electron berukuran 13-21 nm, dikelilingi oleh lapisan jemih 5 nm. Virion terikat dengan membrane oleh endoplasmic reticulum atau bebas didalam sitoplasma, mungkin ada dalam susunan paracrystaline (Glazebrook et al., 1990 ; Breuil et ai, 1991; Block et al., 1991; Boonyaratpalin et al., 1996; Grotmol et al., 1997). Fish Nodavirus sekarang diklasifikasikan kedalam genus Betanovirus yang masuk kedalam Nodaviridae (Ball et al., 2000) yang berbeda dengan nodavirus dari insek ialah alphanodavirus. Nama virus secara resmi adalah barfin flounder nervosu necrosis (BFNNV), Dicentrarchus labrax encephalitis virus (DIEV), Japanese flounder nervous necrosis virus (JFNNV), Lates carcarifer encephalitis virus (LcEV), redspotted grouper nervosu necrosis virus (RGNNV), striped jack nervosu necrosis virus (SJNNV) and tiger puffer nervous necrosis virus (TPNNV). Selanjutnya dua nama sementara adalah Atlantic halibut nodavirus (AHNV) dan Malabar grouper nervous necrosis virus (MGNNV). Kematian kerapu disebabkan oleh VNN setelah konfirmasi dengan PCR dan vaksinasi dengan whole cell virus proteksi yang didapatkan adalah 29 persen. Vaksinasi dilakukan selama 45 hari dimulai pasa saat ikan berusia 30 hari dan diakhiri usia 80 hari. Selama vaksinasi kerapu diberi pakan Artemia salina sampai akhir penelitian. Kualitas air selama peneitian berlangsung adalah oksigen terlarut adalah 5 - 6 ppm, suhu 27 - 29°C, salinitas 31 - 32 ppm dan pH air 7,3 - 7,5. Kualitas air seperti ini sudah cukup baik untuk mendukung kehidupan ikan dan organime air lain. VNN juga tidak menular terhadap ikan yang hidup di air payau (bandeng) dan beberapa ikan air tawar (Iele, koi, koki, mujair, nila). PI berada pada kisaran normal ialah 5.8-9.2 dan berat molekul coat protein adalah 32-95 kDa. Universitas Airlangga 2009 Monograph NonPeerReviewed text en https://repository.unair.ac.id/119540/1/LP%20254-10%20Est%20a.pdf A.T. Soelih Estoepangestie, - (2009) Analisis Struktur Protein dan Penentuan Protein Immunogenik Viral Nervous Necrosis: Pencarian Prophy-Laxis Untuk Pencegahan Tingginya Mortalitas Kerapu Epinephelus fuscogutattus. Laporan Penelitian. Universitas Airlangga, Surabaya. (Unpublished) http://lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Universitas Airlangga Library
collection UNAIR Repository
language English
topic SH151-179 Fish culture
spellingShingle SH151-179 Fish culture
A.T. Soelih Estoepangestie, -
Analisis Struktur Protein dan Penentuan Protein Immunogenik Viral Nervous Necrosis: Pencarian Prophy-Laxis Untuk Pencegahan Tingginya Mortalitas Kerapu Epinephelus fuscogutattus
description Fish Nodavirus berbentuk icosahedral, tidak mempunyai envelope dengan diameter rata-rata 25 nm atu dengan kisaran 20-34 nm. Inti electron berukuran 13-21 nm, dikelilingi oleh lapisan jemih 5 nm. Virion terikat dengan membrane oleh endoplasmic reticulum atau bebas didalam sitoplasma, mungkin ada dalam susunan paracrystaline (Glazebrook et al., 1990 ; Breuil et ai, 1991; Block et al., 1991; Boonyaratpalin et al., 1996; Grotmol et al., 1997). Fish Nodavirus sekarang diklasifikasikan kedalam genus Betanovirus yang masuk kedalam Nodaviridae (Ball et al., 2000) yang berbeda dengan nodavirus dari insek ialah alphanodavirus. Nama virus secara resmi adalah barfin flounder nervosu necrosis (BFNNV), Dicentrarchus labrax encephalitis virus (DIEV), Japanese flounder nervous necrosis virus (JFNNV), Lates carcarifer encephalitis virus (LcEV), redspotted grouper nervosu necrosis virus (RGNNV), striped jack nervosu necrosis virus (SJNNV) and tiger puffer nervous necrosis virus (TPNNV). Selanjutnya dua nama sementara adalah Atlantic halibut nodavirus (AHNV) dan Malabar grouper nervous necrosis virus (MGNNV). Kematian kerapu disebabkan oleh VNN setelah konfirmasi dengan PCR dan vaksinasi dengan whole cell virus proteksi yang didapatkan adalah 29 persen. Vaksinasi dilakukan selama 45 hari dimulai pasa saat ikan berusia 30 hari dan diakhiri usia 80 hari. Selama vaksinasi kerapu diberi pakan Artemia salina sampai akhir penelitian. Kualitas air selama peneitian berlangsung adalah oksigen terlarut adalah 5 - 6 ppm, suhu 27 - 29°C, salinitas 31 - 32 ppm dan pH air 7,3 - 7,5. Kualitas air seperti ini sudah cukup baik untuk mendukung kehidupan ikan dan organime air lain. VNN juga tidak menular terhadap ikan yang hidup di air payau (bandeng) dan beberapa ikan air tawar (Iele, koi, koki, mujair, nila). PI berada pada kisaran normal ialah 5.8-9.2 dan berat molekul coat protein adalah 32-95 kDa.
format Monograph
NonPeerReviewed
author A.T. Soelih Estoepangestie, -
author_facet A.T. Soelih Estoepangestie, -
author_sort A.T. Soelih Estoepangestie, -
title Analisis Struktur Protein dan Penentuan Protein Immunogenik Viral Nervous Necrosis: Pencarian Prophy-Laxis Untuk Pencegahan Tingginya Mortalitas Kerapu Epinephelus fuscogutattus
title_short Analisis Struktur Protein dan Penentuan Protein Immunogenik Viral Nervous Necrosis: Pencarian Prophy-Laxis Untuk Pencegahan Tingginya Mortalitas Kerapu Epinephelus fuscogutattus
title_full Analisis Struktur Protein dan Penentuan Protein Immunogenik Viral Nervous Necrosis: Pencarian Prophy-Laxis Untuk Pencegahan Tingginya Mortalitas Kerapu Epinephelus fuscogutattus
title_fullStr Analisis Struktur Protein dan Penentuan Protein Immunogenik Viral Nervous Necrosis: Pencarian Prophy-Laxis Untuk Pencegahan Tingginya Mortalitas Kerapu Epinephelus fuscogutattus
title_full_unstemmed Analisis Struktur Protein dan Penentuan Protein Immunogenik Viral Nervous Necrosis: Pencarian Prophy-Laxis Untuk Pencegahan Tingginya Mortalitas Kerapu Epinephelus fuscogutattus
title_sort analisis struktur protein dan penentuan protein immunogenik viral nervous necrosis: pencarian prophy-laxis untuk pencegahan tingginya mortalitas kerapu epinephelus fuscogutattus
publisher Universitas Airlangga
publishDate 2009
url https://repository.unair.ac.id/119540/1/LP%20254-10%20Est%20a.pdf
https://repository.unair.ac.id/119540/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1756410698722705408