Resiliensi Ibu Menghadapi Bencana Alam

Bencana merupakan insiden atau rangkaian insiden yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik faktor alam maupun non-alam serta faktor manusia itu sendiri yang dapat menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan psikologis (Pemer...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Yulis Setiya Dewi, -, SRIYONO, -, Muhammad Fikri Alfaruq, -, Rofiqa Dwi Febriyanti, -, Nanda Farhana Auliasani, -, Mustika Milenia Dwi Tunjung Biru, -, Anisa Roma Fitriani, -, -, -
Format: Other NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Indonesian
Published: Airlangga University Press 2022
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/119680/1/Buku%20Referensi%2002.pdf
https://repository.unair.ac.id/119680/2/KARIL%2002.pdf
https://repository.unair.ac.id/119680/
https://e-aup.unair.ac.id/index.php?r=site/rilis&id=1192
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Indonesian
Description
Summary:Bencana merupakan insiden atau rangkaian insiden yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik faktor alam maupun non-alam serta faktor manusia itu sendiri yang dapat menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan psikologis (Pemerintah Indoneisa, 2007). Pendekatan mengenai konsep bencana secara kompleks dapat menggunakan teori dari Checkland menggunakan metode CATWOE. Metode CATWOE terdapat enam unsur atau elemen yang menunjukkan karakteristik atau ciri dari bencana. Sesuai dengan metode CATWOE terdiri dari; 1. C (Customers) Customers maksudnya berupa subjek yang mana orang menerima dari dampak bencana tersebut. Orang tersebut yakni individu, masyarakat (komunitas), juga pemerintahan. 2. A (Actors) Subjek yang berkepentingan dengan pemberi suatu kebijakan atau pemberi dalam bantuan dari segala aspek. Contoh actors yakni; memberi bantuan disaat bencana, pengelola dampak bencana seperti BPBD, BNPB, PMI, dan instansi lainnya dari pihak pemerintah. 3. T (Transformation) Perubahan suatu kondisi atau keadaan dikarenakan dampak dari suatu bencana. Contohnya Transformation yakni; trauma dari kejadian bencana, adanya rasa panik, stres setelah mengalami trauma dari terjadinya bencana, adanya perasaan terancam para pengungsi di tempat pengungsian, juga terkadang adanya miss communication. 4. W (Worldview atau Weltachung) Worldview atau Weltachung yang terdiri dari, sensemaking dan miss communication. 5. O (Operator) Merupakan proses kerja sama dan proses geoteknik. 6. E (Environment) Komponen environment yakni dari, dinamisme, uncertainty, fragility, dan legacy (Adiyoso, 2018).