KARAKTERISTIK KLINIS DAN LABORATORIS KASUS ABSES PERIRENAL BESERTA PENATALAKSANAANNYA

LATAR BELAKANG: Abses perirenal penyakit yang jarang dijumpai, sering berujung pada morbiditas dan mortalitas karena keterlambatan mendiagnosa dan penanganan yang tidak adekuat. Sehingga kasus abses perirenal di RSUD Soetomo sering sekali sudah berlangsung lama dan parah. TUJUAN: Tujuan penelitian i...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Aril Rizaldi, -, Soetojo, -
Format: Article PeerReviewed
Language:English
English
English
Published: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 2022
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/119761/1/Similarity%2014.pdf
https://repository.unair.ac.id/119761/2/Artikel%2014.pdf
https://repository.unair.ac.id/119761/3/Karil%2014.pdf
https://repository.unair.ac.id/119761/
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/medicina/article/view/9158
http://dx.doi.org/10.30596%2Fmbj.v1i1
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
English
Description
Summary:LATAR BELAKANG: Abses perirenal penyakit yang jarang dijumpai, sering berujung pada morbiditas dan mortalitas karena keterlambatan mendiagnosa dan penanganan yang tidak adekuat. Sehingga kasus abses perirenal di RSUD Soetomo sering sekali sudah berlangsung lama dan parah. TUJUAN: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik pasien abses perirenal dan penanganannya. METODE: Ini merupakan penelitian retrospektif deskriptif. Karakteristik pasien abses perirenal baik klinis, laboratorium, dan penatalaksanaan didapat dari rekam medis di RSUD dr. Soetomo Surabaya selama periode 2011-2016 dan dianalisa menggunakan SPSS 20.0. HASIL: Didapatkan 38 pasien abses perirenal dengan umur rata-rata 46,21 ± 11,74 tahun. Abses terbanyak berupa campuran (peri-pararenal) yaitu 21 pasien (55,2%), 15 pasien (39,5%) abses perirenal dan 2 pasien (5,3%) abses pararenal. Faktor resiko abses perirenal terbanyak yaitu 17 pasien (44,7%) batu ginjal/ureter dan 15 pasien (39,5%) diabetes. Gejala klinis yang paling sering adalah nyeri pinggang/perut 38 pasien (100%), massa di pinggang/perut bawah 36 pasien (94,7%) dan demam 28 pasien (73,7%), nyeri ketok CVA 28 pasien (73,7%), dan mual/muntah 12 pasien (31,6%). Dari laboratorium didapati 29 pasien (76,3%) anemia, 28 pasien (73,7%) hipoalbumin dan 32 pasien (84,2%) mengalami leukositosis. Penatalaksanaan berupa drainase abses yaitu 35 pasien (92,1%) menjalani operasi open drainage, 3 pasien (7,9%) menjalani operasi open drainage dan nefrektomi. Tidak ada pasien yang menjalani perkutan drainase maupun hanya antibiotik. KESIMPULAN: Abses perirenal memiliki gejala dan tanda klinis yang tidak spesifik sehingga terkadang sulit menegakkan diagnosisnya. Pasien dengan nyeri pinggang/perut disertai benjolan pada pinggang dan demam yang berlangsung lebih dari 5 hari dapat dicurigai abses perirenal dan perlu untuk diagnostik lebih lanjut. Drainase abses merupakan pilihan terbaik untuk terapi abses perirenal.