Isolasi Dna Dari Bercak Keringat Pada Pakaian Sebagai Bahan Identifikasi Forensik (Penelitian Observasional)
DNA profiling telah diakui sebagai suatu sarana yang canggih untuk membantu pihak penyidik dan penuntut umum dalam perkara tindak pidana maupun perdata. Dan juga terbukti mempunyai kegunaan yang sangat besar dalam identifikasi forensik. Sampai saat ini di Indonesia identifikasi personal melalui berc...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
2006
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/120348/1/AWAL%20TKD%2007%2007%20YUD%20I.pdf https://repository.unair.ac.id/120348/ http://www.lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English |
id |
id-langga.120348 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-langga.1203482023-03-08T02:59:32Z https://repository.unair.ac.id/120348/ Isolasi Dna Dari Bercak Keringat Pada Pakaian Sebagai Bahan Identifikasi Forensik (Penelitian Observasional) Ahmad Yudianto, - R Medicine (General) DNA profiling telah diakui sebagai suatu sarana yang canggih untuk membantu pihak penyidik dan penuntut umum dalam perkara tindak pidana maupun perdata. Dan juga terbukti mempunyai kegunaan yang sangat besar dalam identifikasi forensik. Sampai saat ini di Indonesia identifikasi personal melalui bercak keringat pada pakaian dengan metode analisis DNA ( DNA Profiling ) belum dilakukan. Dalam penelitian ini dilalrukan terhadap bercak: keringat sukarelawan pada pakaian melalui analisis DNA untuk bahan identifikasi forensik. Lokus-lokus yang digunakan dalam penelitian ini adalah: CSFlPO, THOl, TPO:X, vWA dan D 17S5. Dari 10 sampel yang digunakan hanya 6 memenuhi persyaratan typing ( kadar > 20 ng/J.ll ). Sebagai pembanding digunakan dari darah sukarelawan. Lokus D 17S5 tidak dilalrukan pemeriksaan oleh karena sedikitnya sisa DNA yang dihasilkan dari bercak keringat. Ke 4 lokus tersebut pada visualisasi elektroforesis yang berupa pitajika dibanding antara bercak keringat (A) dan darah (B) adalah identik/ konsisten/ matching. Sebagai kesimpulan penelitian ini adalah bercak keringat pada pakaian dapat sebagai bahan alternatif identiftkasi forensik melalui pemeriksaan forensik molekuler. 2006 Thesis NonPeerReviewed text en https://repository.unair.ac.id/120348/1/AWAL%20TKD%2007%2007%20YUD%20I.pdf Ahmad Yudianto, - (2006) Isolasi Dna Dari Bercak Keringat Pada Pakaian Sebagai Bahan Identifikasi Forensik (Penelitian Observasional). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA. http://www.lib.unair.ac.id |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
continent |
Asia |
country |
Indonesia Indonesia |
content_provider |
Universitas Airlangga Library |
collection |
UNAIR Repository |
language |
English |
topic |
R Medicine (General) |
spellingShingle |
R Medicine (General) Ahmad Yudianto, - Isolasi Dna Dari Bercak Keringat Pada Pakaian Sebagai Bahan Identifikasi Forensik (Penelitian Observasional) |
description |
DNA profiling telah diakui sebagai suatu sarana yang canggih untuk membantu pihak penyidik dan penuntut umum dalam perkara tindak pidana maupun perdata. Dan juga terbukti mempunyai kegunaan yang sangat besar dalam identifikasi forensik. Sampai saat ini di Indonesia identifikasi personal melalui bercak keringat pada pakaian dengan metode analisis DNA ( DNA Profiling ) belum dilakukan. Dalam penelitian ini dilalrukan terhadap bercak: keringat sukarelawan pada pakaian melalui analisis DNA untuk bahan identifikasi forensik. Lokus-lokus yang digunakan dalam penelitian ini adalah: CSFlPO, THOl, TPO:X, vWA dan D 17S5. Dari 10 sampel yang digunakan hanya 6 memenuhi persyaratan typing ( kadar > 20 ng/J.ll ). Sebagai pembanding digunakan dari darah sukarelawan. Lokus D 17S5 tidak dilalrukan pemeriksaan oleh karena sedikitnya sisa DNA yang dihasilkan dari bercak keringat. Ke 4 lokus tersebut pada visualisasi elektroforesis yang berupa pitajika dibanding antara bercak keringat (A) dan darah (B) adalah identik/ konsisten/ matching. Sebagai kesimpulan penelitian ini adalah bercak keringat pada pakaian dapat sebagai bahan alternatif identiftkasi forensik melalui pemeriksaan forensik molekuler. |
format |
Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
author |
Ahmad Yudianto, - |
author_facet |
Ahmad Yudianto, - |
author_sort |
Ahmad Yudianto, - |
title |
Isolasi Dna Dari Bercak Keringat Pada Pakaian Sebagai Bahan Identifikasi Forensik (Penelitian Observasional) |
title_short |
Isolasi Dna Dari Bercak Keringat Pada Pakaian Sebagai Bahan Identifikasi Forensik (Penelitian Observasional) |
title_full |
Isolasi Dna Dari Bercak Keringat Pada Pakaian Sebagai Bahan Identifikasi Forensik (Penelitian Observasional) |
title_fullStr |
Isolasi Dna Dari Bercak Keringat Pada Pakaian Sebagai Bahan Identifikasi Forensik (Penelitian Observasional) |
title_full_unstemmed |
Isolasi Dna Dari Bercak Keringat Pada Pakaian Sebagai Bahan Identifikasi Forensik (Penelitian Observasional) |
title_sort |
isolasi dna dari bercak keringat pada pakaian sebagai bahan identifikasi forensik (penelitian observasional) |
publishDate |
2006 |
url |
https://repository.unair.ac.id/120348/1/AWAL%20TKD%2007%2007%20YUD%20I.pdf https://repository.unair.ac.id/120348/ http://www.lib.unair.ac.id |
_version_ |
1759858808204558336 |