Pengaruh Hiperoksia Hiperbarik Terhadap Pertumbuhan Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Penyebab Infeksi Luka Operasi (Studi in Vitro)

Latar belakang : Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah bakteri yang merniliki potensi resisten terhadap berbagai antibiotik di rumah sakit. Prevalensi MRSA di berbagai negara cenderung meningkat. Di Indonesia, dilaporkan peningkatan MRSA dari 2,5% pada talmn 1986 menjadi 9,4% pad...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Anang Mufti Sumarsono, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
Published: 2009
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/120482/1/PPDS%20IB%2017%2010%20Sum%20p.pdf
https://repository.unair.ac.id/120482/
http:///lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
id id-langga.120482
record_format dspace
spelling id-langga.1204822023-03-13T04:16:13Z https://repository.unair.ac.id/120482/ Pengaruh Hiperoksia Hiperbarik Terhadap Pertumbuhan Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Penyebab Infeksi Luka Operasi (Studi in Vitro) Anang Mufti Sumarsono, - RL Dermatology Latar belakang : Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah bakteri yang merniliki potensi resisten terhadap berbagai antibiotik di rumah sakit. Prevalensi MRSA di berbagai negara cenderung meningkat. Di Indonesia, dilaporkan peningkatan MRSA dari 2,5% pada talmn 1986 menjadi 9,4% pada taltwl 1993 dan meui:ngkat 23,5% pada tahun 2006. Survei di SMF Ilmu Bedah RSU dr Soetomo Surabaya pada bulan Januari - Agustus 2008 dilaporkan 34,92% terdeteksi MRSA dari 63 isolat Staphylococcus aureus dari infeksi luka operasi.Infeksi MRSA pada pasien, mengakibatkan morbiditas bahkan mortalitas, perawatan lebih lama serta biaya yang tinggi. Untuk membantu proses penyembuhan, perlu diteliti kemungkinan modalitas terapi tambahan untuk mengatasi infeksi bakteri MRSA. Terapi oksigen hiperbarik (HBOT) pada tekanan hiperoksia hiperbarik 2,4 AT A 100% 0 2 menimbulkan luapan senyawa oksigen reaktif (SOR) yang tidak dapat diatasi oleh enzirnatis dalam sel organisme, sehingga memungkinkan peningkatan kematian sel. Berdasarkan efek hiperoksia hiperbarik pada sel organisme, kemungkinan juga merniliki efek toksik terhadap bakteri strain MRSA. Tujuan :Mempelajari pengaruh hiperoksia hiperbarik 2,4 ATA 100% 0 2 terhadap pertumbuhan bakteri MRSA penyebab infeksi luka operasi secara in vitro. Metode : Studi eksperirnental laboratoris pada bakteri MRSA yang diperoleh dari infeksi luka operasi. Pada isolat MRSA dilakukan perlakuan dengan hiperoksia hiperbarik dosis terapi 1 sesi,5 sesi dan 10 sesi secara in vitro dan kontrol penelitian dengan normoksia normobarik. Basil : Terdapat perbedaan jumlah koloni bakteri MRSA secara bermakna antara sebelum perlakuan dan setelah pemberian hiperoksia hiperbarik 2, 4 AT A 100% 0 2 baik pada 1 sesi, 5 sesi atau 10 sesi. Tidak terdapat perbedaan jumlah koloni kuman MRSA secara bermakna jika dibandingkan antara waktu pemberian hiperoksia hiperbarik 1 sesi, 5 sesi dan 10 sesi. Kesimpulan : Pemberian hiperoksia hiperbarik 2,4 ATA 100% 0 2 selama 90 menit, 450 menit dan 900 menit menghambat pertumbuhan MRSA atau menurunkan jumlah koloni (CFU/rnl) secara signifikan (p<0,05). 2009 Thesis NonPeerReviewed text en https://repository.unair.ac.id/120482/1/PPDS%20IB%2017%2010%20Sum%20p.pdf Anang Mufti Sumarsono, - (2009) Pengaruh Hiperoksia Hiperbarik Terhadap Pertumbuhan Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Penyebab Infeksi Luka Operasi (Studi in Vitro). Thesis thesis, Universitas Airlangga. http:///lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Universitas Airlangga Library
collection UNAIR Repository
language English
topic RL Dermatology
spellingShingle RL Dermatology
Anang Mufti Sumarsono, -
Pengaruh Hiperoksia Hiperbarik Terhadap Pertumbuhan Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Penyebab Infeksi Luka Operasi (Studi in Vitro)
description Latar belakang : Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah bakteri yang merniliki potensi resisten terhadap berbagai antibiotik di rumah sakit. Prevalensi MRSA di berbagai negara cenderung meningkat. Di Indonesia, dilaporkan peningkatan MRSA dari 2,5% pada talmn 1986 menjadi 9,4% pada taltwl 1993 dan meui:ngkat 23,5% pada tahun 2006. Survei di SMF Ilmu Bedah RSU dr Soetomo Surabaya pada bulan Januari - Agustus 2008 dilaporkan 34,92% terdeteksi MRSA dari 63 isolat Staphylococcus aureus dari infeksi luka operasi.Infeksi MRSA pada pasien, mengakibatkan morbiditas bahkan mortalitas, perawatan lebih lama serta biaya yang tinggi. Untuk membantu proses penyembuhan, perlu diteliti kemungkinan modalitas terapi tambahan untuk mengatasi infeksi bakteri MRSA. Terapi oksigen hiperbarik (HBOT) pada tekanan hiperoksia hiperbarik 2,4 AT A 100% 0 2 menimbulkan luapan senyawa oksigen reaktif (SOR) yang tidak dapat diatasi oleh enzirnatis dalam sel organisme, sehingga memungkinkan peningkatan kematian sel. Berdasarkan efek hiperoksia hiperbarik pada sel organisme, kemungkinan juga merniliki efek toksik terhadap bakteri strain MRSA. Tujuan :Mempelajari pengaruh hiperoksia hiperbarik 2,4 ATA 100% 0 2 terhadap pertumbuhan bakteri MRSA penyebab infeksi luka operasi secara in vitro. Metode : Studi eksperirnental laboratoris pada bakteri MRSA yang diperoleh dari infeksi luka operasi. Pada isolat MRSA dilakukan perlakuan dengan hiperoksia hiperbarik dosis terapi 1 sesi,5 sesi dan 10 sesi secara in vitro dan kontrol penelitian dengan normoksia normobarik. Basil : Terdapat perbedaan jumlah koloni bakteri MRSA secara bermakna antara sebelum perlakuan dan setelah pemberian hiperoksia hiperbarik 2, 4 AT A 100% 0 2 baik pada 1 sesi, 5 sesi atau 10 sesi. Tidak terdapat perbedaan jumlah koloni kuman MRSA secara bermakna jika dibandingkan antara waktu pemberian hiperoksia hiperbarik 1 sesi, 5 sesi dan 10 sesi. Kesimpulan : Pemberian hiperoksia hiperbarik 2,4 ATA 100% 0 2 selama 90 menit, 450 menit dan 900 menit menghambat pertumbuhan MRSA atau menurunkan jumlah koloni (CFU/rnl) secara signifikan (p<0,05).
format Theses and Dissertations
NonPeerReviewed
author Anang Mufti Sumarsono, -
author_facet Anang Mufti Sumarsono, -
author_sort Anang Mufti Sumarsono, -
title Pengaruh Hiperoksia Hiperbarik Terhadap Pertumbuhan Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Penyebab Infeksi Luka Operasi (Studi in Vitro)
title_short Pengaruh Hiperoksia Hiperbarik Terhadap Pertumbuhan Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Penyebab Infeksi Luka Operasi (Studi in Vitro)
title_full Pengaruh Hiperoksia Hiperbarik Terhadap Pertumbuhan Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Penyebab Infeksi Luka Operasi (Studi in Vitro)
title_fullStr Pengaruh Hiperoksia Hiperbarik Terhadap Pertumbuhan Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Penyebab Infeksi Luka Operasi (Studi in Vitro)
title_full_unstemmed Pengaruh Hiperoksia Hiperbarik Terhadap Pertumbuhan Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (Mrsa) Penyebab Infeksi Luka Operasi (Studi in Vitro)
title_sort pengaruh hiperoksia hiperbarik terhadap pertumbuhan methicillin-resistant staphylococcus aureus (mrsa) penyebab infeksi luka operasi (studi in vitro)
publishDate 2009
url https://repository.unair.ac.id/120482/1/PPDS%20IB%2017%2010%20Sum%20p.pdf
https://repository.unair.ac.id/120482/
http:///lib.unair.ac.id
_version_ 1762032266747314176