Proporsi Limfosit Penghasil IFN-γ Dan IL-10 Terhadap Antigen Mycobacterium Leprae Pada Kusta Tipe Borderline Dengan Reaksi Reversall Yang Mendapat MDT

• Main Author: Joni Haryanto, -
• Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• Language: Indonesian
• Published: 2006
• Subjects: QR180 Immunology; RL Dermatology
• Online Access: https://repository.unair.ac.id/120604/1/KK%20KKA%20TI%20%2002-11%20Har%20p.pdf; https://repository.unair.ac.id/120604/; http://www.lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Penelitian imunopatogenesis reaksi reversal penderita kusta ini secara umum bertujuan untuk: mengungkap perbandingan rerata proporsi limfosit T pengbasil ·IFN"'Y dan IL-16-pada fesijaringan -kulitpenderita -Icusta·tipe -borderline dengan reaksi reversal yang mendapat Multi Drug Therapy (MDT). Sedangkan secara detail untuk: membuktikan peningkatan proporsi limfosit T penghasil IFNy dan 1L-1 0 pada 1esi jaringan K:ulit penderita 1rusta fipe borderTme dengan reaksi reversal yang mendapat MDT. Penelitian ini tergolong jenis penelitian studi analitik observasional, karena didalam tujuan penelitian ingin membuktikan proporsi limfosit T pengahasil IFN-y dan IL-l 0 pada lesi jaringan kulit penderita kusta tipe borderline dengan .reaksi .rev~ y.ang .mendapat MDT~ PeneJitian y.ang dilakukao dengan menggunakan studi potong lintang, yaitu mencuplik sebuah sampel dari polpulasi dalam waktu tertentu, dilanjutkan pemeriksaan status penyakit pada waktu yang .gama -di -sesuaikan -kriteria -inldusi yaitu : Umur antara l S -sampai -4() -tahun; -lakilaki, mendapat obat antikusta dengan tipe kusta borderline non-reaksi dan reaksi reversal yang belum mendapat obat reaksi. Hasi-1-penelitian dari 23 responden tipe Jrnsta borderline non-reaksi dan 23 responden tipe kusta borderline reaksi reversal sebagai berikut : untuk: rerata proporsi limfosit T penghasil IFN-y pada tipe BT {69,35%) SD ± 2,8514, dan tipe 1m (53,7J07o) SD ± 4,26"8'7" sedangk:an tipe 13T reaks1 reversal ("84,25D.lc)) SD ±4,5049 dan tipe BB reaksi reversal {82,82%) SD ± 3,5990. Untuk: rerata proporsi limfosit T penghasil IL-10 pada tipe BT {56,28%) SD ± 3.0917 dan tipe BB {68,90%) SD ± 2,7976, sedangkan tipe BT reaksi reversal (26,11%) SD ± 8,4596 dan tipe BB reaksi reversal {41,62%) SD ± 3,0372. Hasil uji Anava didapatkan p = n,nooo dimana < O..,OJ sehingga dapat .disimpulkan bahwa tei.dapat .perbedaan rerata proporsi limfosit T penghasil IFN-y dan IL-l 0 secara bennakna. Perbandingan tersebut terlihat nyata pada limfosit T penghasil IFN-y lebih tinggi pada -kendisi -rea*si -reversal -sedangkan -limfesit T -penghasil lL--1·0 -lebih rendah pada kondisi reaksi reversal. Hal ini semakin menjelaskan bahwa Bila terjadi aktivitas lebih dominan Th-1 mengekspresikan IFN-y dari pada Th-2 mengekspresikan iL-1-6, sebingga Tespon komponen inmnitas tnbuh dapat menimbulkan gejala reaksi reversal. Pada tipe kusta BT reaksi reversal dan tipe BB reaksi reversal mengalami peningk.atan rerata proporsi Trmfos1t T penghasTI IFN-y dan teijadi penurunan rerata proporsi limfosit T penghasil IL-l 0. Jadi dapat disimpulkan bahwa kejadian reaksi reversal berbanding langsung terhadap peningkatan rerata proporsi limfosit T penghasil IFN-y dan penurunan rerata proporsi limfosit T penghasil IL-l 0