PENGALAMAN PENGELOLAAN KLINIK ECLAMPSIA : Penelitian 231 kasus Eclampsia di RSUD Dr. Soetomo, 1983 - 1986

• Main Author: MUH. DIKMAN ANGSAR, -
• Format: Monograph NonPeerReviewed
• Language: Indonesian
• Published: UNIVERSITAS AIRLANGGA
• Subjects: RG1-991 Gynecology and obstetrics
• Online Access: https://repository.unair.ac.id/120634/1/618.75%20Ang%20p%201.pdf; https://repository.unair.ac.id/120634/; http://www.lib.unair.ac.id
• Institution: Universitas Airlangga

Telah dilakukan penelitian retrospektip pada kasus Eclampsia di UPF OBstetri & Ginekologi RSUD Dr. Soetomo, dari tahun 1983-1986. Selama 4 tahun ini didapatkan 231 kasus Eclampsia, 216 kasus (93,51%) diantaranya adalah kasus rujukan, yang datanq dalam keadaan buruk, yaitu 35,49% dengan Glasgow Coma Scale dibawah 10. Meskipun kasus rujukan ini sebagian besar adalah rujukan dari tenaga kesehatan, namun cara merujuknya kuranq memadai, karena sebagian besar penderita datanq dengan pengobatan pendahuluan yang tidak adekuat. Obat pendahuluan yang diberikan ketika merujuk penderita itu ialah 27,70% infuse Dextrose 5%, 3,46% MqSO4 dan 27,70% sunti-kan Diazepam. Di UPF Obstetri & Ginekologi, obat anti kejanq yang dipakai ialah MgSO4, sejumlah 74,02, sedana Diazepam hanva 6,92%. Janin dapat dilahirkan dalam 6 jam pertama setelah pemberian obat-obat medicinal (41,7q7). Didapatkan cara persalinan buatan pervaginam 111 kasus (48,05%), sedanq Sectio Caesarea 40 kasus (17,31%). Nasib janin masih tetap buruk, karena 21,64% telah meninggal inutero, dan 36,36% dengan asphyxia neonaterom. Penderita Eclampsia yang disertai dengan penyulit medicinal ialah 7(1 kasus (34,19%) dan penyulit obstetrik 17 kasus (7,35%), diantaranya 21 kasus berakhir dengan kematian (9%). Dengan penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa masalah penan-ganan Eclampsia, lebih banyak terletak di luar rumah sakit, yaitu berhubungan dengan lingkup masalah obstetri sosial. Selain itu, pengetahuan dan ketrampilan para tenaga kesehatan di daerah-daerah atau di luar rumah sakit-rumah sakit rujukan, perlu ditingkatkan terus menerus, agar cara-cara rujukan dapat dilakukan dengan memadai.