Penanganan Batuk Berdahak Dengan Terapi Akupunktur Pada Titiklieque (LU7), Hegu (LI4), Feishu (BL13) Dan Chize (LU5) Kombinasi Herba Patikan Kebo (Euphorbia Hirta. L.)

Batuk merupakan mekanisme pertahanan paru yang alamiah untuk menjaga agar jalan nap as tetap bersih dan tebuka, dengan jalan mencegah masuknya benda asing ke saluran napas dan mengeluarkan benda asing atau secret dari dalam saluran napas. Batuk adalah salah satu gejala utama gangguan organ paru-paru...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Triyana Kusumawati, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
Published: 2015
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/120691/1/KKA%20KK%20FV%20PT%2029_15%20KUS%20P%20SEC.pdf
https://repository.unair.ac.id/120691/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
Description
Summary:Batuk merupakan mekanisme pertahanan paru yang alamiah untuk menjaga agar jalan nap as tetap bersih dan tebuka, dengan jalan mencegah masuknya benda asing ke saluran napas dan mengeluarkan benda asing atau secret dari dalam saluran napas. Batuk adalah salah satu gejala utama gangguan organ paru-paru. Faktor penyebabnya adalah faktor eksogen atau faktor endogen. Faktor eksogen mencakup angin dingin dan angin panas, serangan ini menyebabkan penurunan dan pelemahan fungsi dari paru. Faktor endogen meliputi gangguan paru-paru itu sendiri dan gangguan organ Zhang-Fu mempengaruhi paru-paru. Dalam TCM, batuk lebih diklasifikasikan sebagai 'Ke' (batuk keras tanpa sputum) dan 'Sou' (batuk lemah dengan sputum). Dalam kasus ini, pasien mempunyai keluhan utama yaitu batuk berdahak. Batuk disebabkan karena infeksi bakteri yang ditandai dengan adanya radang tenggorokan yang diderita pasien. Differensiasi sindrom untuk hal ini ada 4 yaitu Sindrom Angin Dingin Menyerang Paru, Angin Panas Menyerang Paru, Dahak Lembab Dan Api Hati. Berdasarkan data yang diperoleh, pasien terkena sindrom angin panas menyerang paru dengan gejala batuk, dahak kuning, sakit tenggorokan, demam, selaput lidah kuning, mudah haus, konstipasi. Prinsip terapi yang dilakukan dalam kasus ini yaitu mengatur dan menyebarkan Qi-paru, menghilangkan batuk, mengeluarkan dahak, mengeliminasi faktor patogen angina disertai panas. Batuk tersebut ditangani dengan terapi akupunktur kombinasi Herba Patikan Kebo. Terapi dilakukan dalam 15 hari. Pada terapi akupunktur menggunakan titik Lieque (LU7), Hegu (L14), Feishu (BLI3), Chize (LU5). Terapi herbal yang dipilih yaitu Herba Patikan Kebo, memiliki aktivitas antibakteri, kemudian secara empiris dapat digunakan sebagai obat batuk dan memiliki aktivitas meluruhkan dahak serta secara TCM memiliki sifat agak pahit, asam, sejuk yang dapat menyeimbangkan Yin, menghentikan batuk, membersihkan panas, melancarkan BAB, menenangkan. Terapi herbal yang diberikan yaitu 10 gram Simplisia Herba Patikan Kebo direbus dalam 600 mI, dijadikan 450 mI, diminum 3 kali sehari masing-masing 150 mi. Hasil perawatan yang dilakukan menunjukkan adanya perubahan peningkatan kondisi kesehatan pasien, batuk yang diderita berangsur membaik dan sembuh serta keluhan konstipasi juga sudah mulai berkurang. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penanganan terapi akupunktur pada titik Lieque (LU7), Hegu (L14), Feishu (BLI3), Chize (LU5) kombinasi Herba Patikan Kebo dapat mengatasi batuk yang diderita pasien.