Penanganan Jerawat (Acne vulgaris) Menggunakan Teknik Akupuntur Pada Titik Hegu (LI4), Xuehai (SPlO), Sanyinjiao (SP6) Dan Herbal Kunyit (Curcuma domestica)".

Jerawat adalah peradangan kronik folikel polisebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papula, pustula, dan kista pada daerah-daerah predileksi, seperti muka, bahu, bagian atas dari ekstremitas superior, dada, dan punggung yang umumnya terjadi pada masa remaja. Jerawat terjadi karena pori-pori kul...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rizka Dewi Damayanti, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2014
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/121192/1/Rizka%20Dewi%20Damayanti%20011104017_compressed.pdf
https://repository.unair.ac.id/121192/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Jerawat adalah peradangan kronik folikel polisebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papula, pustula, dan kista pada daerah-daerah predileksi, seperti muka, bahu, bagian atas dari ekstremitas superior, dada, dan punggung yang umumnya terjadi pada masa remaja. Jerawat terjadi karena pori-pori kulit terbuka dan tersumbat minyak, sel-sel kulit mati, infeksi bakteri, faktor makanan, kosmetik, dan bahan kimia lain. Penyakit kulit ini merupakan penyakit yang cukup merisaukan bagi banyak orang karena mempengaruhi kepercayaan diri. Menurut TCM, Fen Ci (jerawat) merupakan kondisi yang terkait dengan akumulasi panas dalam tubuh. Hal ini disebabkan pasien suka mengkonsumsi makanan yang pedas dan manis dan berfikir berlebih. Kasus ini dialami oleh pasien yang mengeluh jerawat pada semua bagian wajah terutama pada pipi, dagu, dahi, dan meradang, sering mengalami nyeri kepala, dan badan pasien cenderung terasa panas. Pasien memiliki rasa haus berlebih, dan mudah berkeringat saat beraktifitas. Pasien memiliki deferensiasi sindrom panas dalam darah. Jerawat tersebut ditangani dengan terapi akupuntur dan herbal ekstrak kunyit dengan prinsip terapi menghilangkan panas, dan mendinginkan darah. Terapi akupuntur dilakukan 3 tahap masing-masing 4 kali terapi dengan menggunakan titik akupuntur Hegu (LI4), Xuehai (SPIO), dan Sanyinjiao (SP6). Herbal yang diberikan adalah ekstrak kunyit dengan dosis 550 mg 2 x 2 kapsul setelah makan. Hasil studi kasus membuktikan berkurangnya keradangan jerawat selama 26 hari. Namun basil tersebut tidak signifikan karena belum mengurangi keradangan jerawat secara optimal. Pemberian herbal dan perawatan yang tepat teratur, disiplin dan konsisten, serta waktu penanganan lebih lama dapat mempengaruhi basil penanganan lebih optimal.Dapat disimpulkan bahwa penanganan jerawat dengan teknik akupuntur pada titik Hegu (LI4), Xuehai (SPlO), Sanyinjiao (SP6) serta herbal ekstrak kunyit selama 26 hari dapat mengurang keradangan jerawat.