Pengaruh Pemberian Ekstrak Umbi Bawang Putih (Allium Sativum Linn.) Terhadap Jumlah Makrofag Pengekspresi NFKB, Sel Penghasil Interferon y, dan Limfosit Penghasil Interleukin 2 Pada Mencit BALB/c

Common cold adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Gejala dapat timbul karena menurunnya daya tahan tubuh. Pengobatan yang digunakan pada umumnya ialah antihistamine, decongestan, antipiretik, dan ekspektoran. Obat lain yang dapat kita gunakan ialah immunomodulator. Sampai sekarang mek...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Titiek Sunaryati, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/121407/1/KK%20KKA%20TKD%2002-11%20Sun%20p_FIX.pdf
https://repository.unair.ac.id/121407/
https://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Common cold adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Gejala dapat timbul karena menurunnya daya tahan tubuh. Pengobatan yang digunakan pada umumnya ialah antihistamine, decongestan, antipiretik, dan ekspektoran. Obat lain yang dapat kita gunakan ialah immunomodulator. Sampai sekarang mekanisme meningkatnya imunitas tubuh karena pemberian ekstrak bawang putih belum dapat dijelaskan. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan pengaruh pemberian ekstrak bawang putih terhadap jumlah makrofag pengekspresi NFKB, jumlah sel penghasil interferon y, dan jumlah limfosit penghasil interleukin 2 pada mencit BALB/c jantan. Penelitian ini bersifat eksperimental murni, dengan menggunakan mencit BALB/c jantan (mus musculus) sebagai hewan coba. Kami menggunakan 27 ekor mencit yang dibagi dalam 3 kelompok, masing-masing terdiri dari 9 ekor. Kelompok 1 (K) diberi placebo (CMC Na+) selama 14 hari, kelompok 2 (P1) mendapat ekstrak bawang putih 10 mg/kg BB selama 14 hari, dan kelompok 3 (P2) mendapat ekstrak bawang putih 20 mg/kg BB selama 14 hari. Setelah 14 hari mencit dikorbankan dan diambil usus halusnya untuk diproses menjadi parafin blok. Pengecatan dilakukan menggunakan metode imunohistokimia. Hasil analisis jumlah makrofag pengekspresi NFKB menunjukkan nilai rerata±SD kelompok K ialah (4,44±1,42)%, kelompok P1 ialah (43,22±3,31)%, kelompok P2 ialah (76,89±2,89)%. Hasil analisis jumlah sel penghasil interferon y menunjukkan nilai rerata±SD kelompok K ialah (4,00±0,87)%, kelompok P1 ialah (33,89±3,98)%, kelompok P2 ialah (63,89±3,59)%. Hasil analisis jumlah limfosit penghasil interleukin 2 menunjukkan nilai rerata±SD kelompok K ialah (4,22±1,09)%, kelompok P1 ialah (29,00±3,97)%, kelompok P2 ialah (47,78±3,19)%. Data jumlah makrofag pengekspresi NFic13 menunjukkan adanya perbedaan pada ketiga kelompok setelah dianalisa menggunakan uji Brown-Forsythe. Selanjutnya perbedaan yang ada dianalisa dengan Games Howell (p<0,05) dan didapatkan bermakna. Uji Brown-Forsythe menunjukkan adanya perbedaan yang juga bermakna di ketiga kelompok mencit pada variabel jumlah sel penghasil interferon y dan jumlah limfosit penghasil interleukin 2.