Eksplorasi Perilaku Menyimpang Terhadap Lansia Dalam Keluarga Besar Tahap Akhir Di Kelurahan Tambak Wedi Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya

Sebagian besar lansia di Indonesia akan kembali tinggal bersama anaknya sebagai keluarga besar tahap akhir. Hal tersebut dapat memicu terjadinya perilaku menyimpang terhadap lansia, seperti penganiayaan, penelantaran, dan eksploitasi finansial yang dapat menimbulkan luka secara fisik maupun psikolog...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Anindya Dani Kalpika
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2013
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/121447/1/Anindya%20Dani_130915015.pdf
https://repository.unair.ac.id/121447/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Sebagian besar lansia di Indonesia akan kembali tinggal bersama anaknya sebagai keluarga besar tahap akhir. Hal tersebut dapat memicu terjadinya perilaku menyimpang terhadap lansia, seperti penganiayaan, penelantaran, dan eksploitasi finansial yang dapat menimbulkan luka secara fisik maupun psikologis pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi kejadian perilaku menyimpang terhadap lansia dalam keluarga besar tahap akhir serta pelaku dan faktor pemicunya di Kelurahan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya. Desain penelitian yang digunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 306 lansia. Sampel penelitian ini sebanyak 33 orang, yang diambil sesuai kriteria inklusi yaitu berusia ≥60 tahun, tidak bekerja, dan tinggal bersama pasangan, anak, serta menantunya. Variabel yang diukur adalah perilaku menyimpang terhadap lansia dan faktor pemicu yang menyertai pelaku perilaku menyimpang terhadap lansia. Data didapatkan menggunakan teknik wawancara terstruktur berdasarkan kuisioner yang telah disiapkan, kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perilaku menyimpang terhadap lansia sebesar 33,33% dengan frekuensi kejadian penganiayaan psikologis sebesar 35,09%, penelantaran 15,79%, eksploitasi finansial 8,77%, dan penganiayaan fisik 1,75%. Kejadian tersebut banyak dilakukan oleh anak responden (29,82%), dengan karakteristik sibuk bekerja (12,28%) dan ada masalah keuangan (7,02%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa prevalensi kejadian perilaku menyimpang di Tambak Wedi adalah cukup tinggi karena hampir setengah dari responden mengaku pernah diperlakukan secara menyimpang oleh anggota keluarganya.