Penanggulangan Mata Minus (Miopia) Pada Usia Remaja Dengan Pengobatan Akupunktur Pada Titik Cuanzhu (BL.2), Yintang (EX.HN.3), Yuyon (Ex.Hn.4). Taiyang (EX.HN.5) Dlsertai Pemberian Herbal Wortel (Daucus carota L.) Dan Bayam (Amaranthus Sp.)
Ada liga kelainan refraksi, yaitu: miopia, hipermetropia, astigmatisme atau campuran kelainan·kelainan tcrsebut. Diantara kelaian refraksi terschut, miopia adaJah yang paling sering dijumpai. kedua adalah hipennetropia dan yang ketiga adalah astigmatisme. Mata minus (miopia) terjadi karena sistem op...
Saved in:
Summary: | Ada liga kelainan refraksi, yaitu: miopia, hipermetropia, astigmatisme atau campuran kelainan·kelainan tcrsebut. Diantara kelaian refraksi terschut, miopia adaJah yang paling sering dijumpai. kedua adalah hipennetropia dan yang ketiga adalah astigmatisme. Mata minus (miopia) terjadi karena sistem optik yang sangat kuat pembiasannya, sehingga fokus bayangan henda yang dilihat jatuh di depa" retina. Lensa (-) menggeser bayangan benda ke beJakang dan dapat diukur tepat jatuh pada retina. Menurut Traditional Chinese Medicine, miopia dalam bahasa Cioa disebut Jin SM. Miopia terdiri dan dua sindrom yailu defisiensi Qi dengan kelemahan ingatan serta defisiensi gi nj al dan hati. Dalam kasus ini pasicil miopia disebabkan sindrom campuran yaitu defisiensi Qi dengan kelemahan ingatan serta defisiensi ginjal dan hati. Akupunktur pada titik utama Cuallz/w (BL.2), Yinfang (EX.HN.3), YIIYOII (EX.HN.4), Taiyang (EX.HN.5) dan beberapa titik tambahan bertujuan untuk memperbaiki penglihatan dengan merangsang titik akupunktur disekitar mata, menguatkan (tonifikasi) hati dan ginjal, menenangkan pikiran serta mengatur fungsi saraf parasimpatis dan simpatis. Pengobatan akupunktur dibantu dengan pemberian herbal wortel dan bayam yang diminum setiap dua hari sekali, pagi hari sebclum makan @ 180 ml menghasilkan perubahan pada penurunan dcrajat mata minus (miopia). Karotenoid yang terkandung dalam wortel adalah p-karoten (provitamin A), sedangkan dalam bayam adalah lutein. 8entuk vitamin A yaitu II-cis-retinal dikombinasikan dengan protein opsin membentuk rodopsin (sel batang) dan iodopsin (sel kerucut). Rodopsin bila terkena cahaya dapat merangsang saraf parasimpatis dan saraf simpatis mata. Dalam kasus miopia in i, saraf parasimpatis berperan penting pada kinerja otot siliaris dalam proses akomodasi. Lutein mempunyai peranan untuk kesehatan mata karena dapal menyaring sinar bint yang dapat menyebabkan kerusakan makula di retina dan sebagai antioksidan karena bagian luar fotoreseptor mata dalam retina mudah terkena peroksidasi lemak. Hasil studi kasus ini adalah terjadi perubahan hasil pemeriksaan mata minus (miopia) sebelum dan setelah terapi. Setelah dilakukan terapi akupunktur dan herbal selama tiga minggu (12 kali terapi) terjadi perubahan yaitu -3.75 D mata kiri menjadi -3.50 0 mata kiri, menurun sebesar -0.25 D. |
---|