EFEK 2-METHOXYETHANOL TERHADAP KADAR TESTOSTERON DAN HISTOLOGIS TESTIS

Senyawa 2- Methoxyethanol (2-ME) merupakan salah satu badan kimia yang berasal dari basil metabolit dari dimethoxyetilphatalate (DMEP) dari kelompok phtalic acid ester (PAEs) yang digunakan sebagai plastizier dalam pembuatan plastik. Senyawa ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minum...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SUPATMI, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 2009
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/121519/1/TKO%201411%20SOP%20E_.pdf
https://repository.unair.ac.id/121519/
http://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Senyawa 2- Methoxyethanol (2-ME) merupakan salah satu badan kimia yang berasal dari basil metabolit dari dimethoxyetilphatalate (DMEP) dari kelompok phtalic acid ester (PAEs) yang digunakan sebagai plastizier dalam pembuatan plastik. Senyawa ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi dan terkontaminasi atau diserap oleh kulit saat terjadi kontak langsung. Senyawa 2-ME yang diberikan pada hewan coba dapat menyebabkan toksisitas pada sistem reproduksinya dan testis sebagai organ saasaran utama. Terjadinya gangguan pada organ reproduksi dapat menyebabkan kerusakan sel-sel spermatogenik (spermatogenesis) dan juga proses steroidogenesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kadar testosteron dan histologis testis (jumlah spermatogonia, spermatosit primer dan spermatid oval) yang diberi 2-ME dengan terra injeksi subcutan dengan variasi dosis selama 12 hari. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL). Unit eksperimen pada penelitian ini adalah mencit jantan (Mus musculus) strain BALB/C dewasa, umur 6-8 minggu dan beret badan 28-30 g. Penelitian ini terdiri dari 3 kelompok dengan masing-masing 10 ekor yang terdiri dari dua kelompok perlakuan yang diberikan 2-ME dosis 50 dan 100 mg/kg BB dan dan satu kelompok kontrol yang diberi NaCI 0,9% secara subkutan. Dalam penelitian ini adalah dosis 2-ME sebagai variabel independen, kadar testosteron dan histologis testis (jumlah spermatogonia, spermatosit primer dan spermatid oval) sebagai variabel dependen. Pengukuran kadar testosteron dengan menggunakan RadiohmatoAssay terhadap serum darah mencit yang diambil secara intralcardialc. Sel spermatogonia, spermatosit prirnet dart spermatid oval dibuat preparat dengan pewamaan Haematoxillin Eosin dan dihitung dengan mikroskop pembesaran 400X