Pengaruh Pemberian Infusum Daun Katu (Sauropus Androgynus Merr) Terhadap Siklus Birahi Dan Gambaran Histologis Ovarium Mencit (Mus Musculus)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian infusum daun katu (Sauropus androgznus Merr) terhadap siklus birahi dan gambaran histologis ovarium mencit (Mus musculus). Sejumlah 30 ekor mencit betina yang berumur antara dua sampai tiga bulan digunakan sebagai hewan percobaan. Rancang...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
1992
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/121538/1/Sri%20Marsih_068711369.pdf https://repository.unair.ac.id/121538/ http://www.lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian infusum daun katu (Sauropus androgznus Merr) terhadap siklus birahi dan gambaran histologis ovarium mencit (Mus musculus).
Sejumlah 30 ekor mencit betina yang berumur antara dua sampai tiga bulan digunakan sebagai hewan percobaan. Rancangan penelitian yang digunakan pada pengamatan pola siklus birahi dan jumlah folikel ovarium adalah Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan dan enam ulangan. Ada¬pun lima perlakuan tersebut pemberian aquades (sebagai kontrol/PO), infus daun katu konsentrasi 10% (P1), konsen¬trasi 20% (P2), konsentrasi 30% (P3), konsentrasi 40% (P4)
yang diberikan sebanyak 0,5 ml setiap hari selama 20 hari secara oral.
Hasil penelitian menunjukkaa bahwa pemberian infusum daun katu dengan konaentrasi 40%, menyebabkan terjadinya perubahan pola siklus birahi pada mencit. Perubahan pola siklus birahi tersebut berupa pemendekan lama waktu fase proestrus dan perpanjangan lama waktu fase estrus, sedang¬kan fase metestrus dan diestrus tidak mengalami perubahan. Pemberian iafusum daun katu konsentrasi 10%, 20%, 30% tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan pola siklus bira¬hi pada mencit. Pada pengamatan jumlah folikel ovarium, pemberian
infusum daun katu dengan konsentrasi 40%, menyebabkan pe¬nurunan jumlah folikel sekunder dan folikel tersier, teta¬pi tidak berpengaruh nyata terhadap penurunan jumlah foli¬kel de Graaf. Pemberian infusum daun katu konsentrasi 10% 20%, dan 30% tidak berpengaruh nyata terhadap penurunan jumlah folikel ovarium. |
---|