Mengatasi Insomnia Dengan Menggunakan Terapi Akupunktur Dan Pemberian Ekstrak Vakrianae radix

Di Indonesia insomnia banyak diderita oleh remaja sehingga sangat mengganggu aktifitasnya pada siang hari terlebih di saat kuliah. Seorang pasien mengeluhkan sulit memulai tidur dan tidurnya gelisah, lemah, letih, lesu, pusing, matanya kabur, hal ini disebabkan kekhawatiran berlebih dan kerja yng be...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Wenny Aprilia Putri
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/121593/1/KKA%20KK%20FK%20PT%2002%2011%20Put%20m_compressed.pdf
https://repository.unair.ac.id/121593/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
Description
Summary:Di Indonesia insomnia banyak diderita oleh remaja sehingga sangat mengganggu aktifitasnya pada siang hari terlebih di saat kuliah. Seorang pasien mengeluhkan sulit memulai tidur dan tidurnya gelisah, lemah, letih, lesu, pusing, matanya kabur, hal ini disebabkan kekhawatiran berlebih dan kerja yng berlebih sehingga merusak jantung dan limpa. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi akupunktur dengan terapi herbal. Penatalaksanaan insomnia dengan menggunakan herbal yaitu dengan pemberian kapsul ekstrak valerianae radix yang diminum saat sebelum tidur (tiap kali minum 2 kapsul) sedangkan terapi akupunktur dengan mengunakan titik terapi pada daerah punggung Pishu (BL 20). Xinshu (BL 15), dan Ganshu (BL 18) ditonifikasi selama 20 menit, kemudian jarum dicabut dan pasien berbalik. Dengan dilanjutkan penusukan pada titik Shenmen (HT 7), titik Zusanli (ST 36), titik Sanyinjiao (SP 6), titik Qihai (RN 6) pada bagian perut, titik Yinlingquan (SP 9) dan pada bagian kepala titik Bahui (DU 20) di tonifikasi juga selama 20 menit. Saat penusukan jarum pasien sudah merasakan mengantuk dan setelah pencabutan jarum keluhan tambahan seperti lemah, letih, lesu, bahu pegal, dan pusing menjadi sembuh. Setelah tiga kali terapi akupunktur dan pemberian herbal, pasien merasakan insomnianya sudah tidak pernah dirasakan. Tidur yang semula sulit dan gelisah sekarang menjadi nyenyak dan mudah tertidur. Kesimpulan: Kombinasi akupunktur dan herbal sangat efektif untuk penyembuhan insomnia dan proses penyembuhannya menjadi lebih cepat. Terbukti setelah dilakukan dua kali terapi insomnianya sudah tidak dirasakan lagi.