Efek Asam Butirat Sebaga1 Basil Fermentasi Karbohidrat Oleh Mikroflora Kolon Terhadap Ekspresi P53 Dan Apoptosis Pada Sel Epitel Kolon Mencit Balbk Jantan Setelah Diinduksi 9,10-Dimethy1-1,2-Beaz(A)Antbritcene (Dmba)
Kanker kolorektal merupakan salah satu kanker yang sering terjadi diseluruh dunia, menempati urutan keempat penyebab kematian yang disebabkan kanker. Pencegahan serta deteksi dini sangat penting dalam upaya menurunkan angka morbiditas dan mortalitas kanker kolorektal. Butirat merupakan hash akhir f...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
2009
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/121644/1/KK%20KKA%20TKD%2055%2011%20SIR%20E_compressed.pdf https://repository.unair.ac.id/121644/ https://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Kanker kolorektal merupakan salah satu kanker yang sering terjadi diseluruh dunia, menempati urutan keempat penyebab kematian yang disebabkan kanker. Pencegahan serta deteksi dini sangat penting dalam upaya menurunkan angka morbiditas dan mortalitas kanker kolorektal.
Butirat merupakan hash akhir fermentasi karbohidrat oleh bakteri an-aerob di kolon manusia yang memiliki efek protektif terhadap terjadinya karsinogenesis kolon melalui kemampuannya sebagai antiproliferatif sel dan rangsangan apoptosis sel yang dihubungkan dengan kemampuan menginduksi hiperasetilisasi histon. Namun efek proteksi butirat terhadap kanker kolon melalui penurunan ekspresi protein p53 mutan belum jelas diketahui.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek proteksi butirat terhadap ekspresi protein p53 mutan sel epitel kolon mencit dan apoptosis sel epitel kolon mencit setelah diinduksi DMBA.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental sesungguhnya ( true experimental) menggunakan hewan coba mencit ( Mus muscu/us ) strain Swiss Webster ( Balb/c) jantan berumur 12 minggu, berat badan 25-35 gram; terbagi menjadi tiga kelompok masing-masing 9 ekor mencit. Kelompok perlakuan 1 tanpa diberi butirat dan tanpa diberi DMBA . Kelompok perlakuan 2 tanpa diberi butirat namun diberi DMBA dengan dosis 10 mg/ 100 g berat badan. Kelompok perlakuan 3 diberi butirat dengan dosis 2,5 g / kg BB selama 14 hari kemudian pada hari ke 15 diberi DMBA dengan dosis 10 mg/ 100 g berat badan. Pada hari ke 20 mencit dimatikan dan diambil jaringan kolonnya untuk dibuat parafin blok kemudian dilakukan pewarnaan Immunohistokimia untuk menilai ekspresi p53 mutan dan Tunel assay untuk deteksi sel epitel kolon yang mengalami apoptosis.
Data penelitian yang berdistribusi normal dianalisis dengan uji one way Anova, jika terdapat perbedaan yang bermakna dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Difference) dengan a = 0,05; sedangkan data yang tidak berdistribusi normal dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis dan jika terdapat perbedaan yang bermakna dilanjutkan uji Mann-Whitney dengan a = 0,05.
Hasil analisis Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney data protein p53 mutan didapati jumlah sel epitel kolon yang mengekspresikan p53 mutan pada kelompok yang diberi butirat dan diberi DMBA lebih sedikit daripada kelompok perlakuan yang tidak diberi butirat namun diberi DMBA ( p < 0,05). Hasil uji oneway Anova untuk data apoptosis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan jumlah sel yang mengalami apoptisis pada semua kelompok perlakuan ( p > 0,05 ).
Kesimpulan penelitian ini adalah butirat memiliki efek protektif terhadap karsinogenesis kolon melalui hambatan terhadap ekspresi p53 mutan pada sel epitel kolon yang diinduksi DMBA tanpa peningkatan apoptosis sel. |
---|