Pengamatan Pendahuluan Terhadap Kemungkinan Terjadinya Kasus Fotosensitisasi Akibat Keracunan Lantana Camara Pada Sapi Madura Dl Kabupaten Pamekasan
Telah diadakan pengamatan pendahuluan terhadap kemungkinan terjadinya kasus fotosensitisasi dermatitis yang primer disebabkan oleh keraeunan Lantana eamara pada sapi Madura dari 6 keeamatan di Kabupaten Pamekasan - Madura pada tanggal 17 Januari sampai dengan 2 Februari 1984. Dari 216 ek~r sapi Madu...
Saved in:
| Main Author: | |
|---|---|
| Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
| Language: | Indonesian |
| Published: |
1985
|
| Subjects: | |
| Online Access: | https://repository.unair.ac.id/121893/1/JIMMY%20IRAWAN_compressed.pdf https://repository.unair.ac.id/121893/ http://lib.unair.ac.id |
| Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
| Institution: | Universitas Airlangga |
| Language: | Indonesian |
| Summary: | Telah diadakan pengamatan pendahuluan terhadap kemungkinan terjadinya kasus fotosensitisasi dermatitis yang primer disebabkan oleh keraeunan Lantana eamara pada sapi Madura dari 6 keeamatan di Kabupaten Pamekasan - Madura pada tanggal 17 Januari sampai dengan 2 Februari 1984. Dari 216 ek~r sapi Madura yang diamati seeara klinis, dan dengan wawaneara menggnnakan kuisioner terhadap 54 orang responden petani ternak pemilik atau pemelihara didapatkan data bahwa 5,6 ~ dari sapi Madura yang diamati klinis diduga menderita fotosensitisasi akibat keraeunan Lantana eamara. Pemeriksaan pasea mati dan laboratoris toksikologis,belum diadakan sehingga temuan ini masih harus dikembangkan dalam bentuk pengamatan mendetail lebih lanjut oleh para ahlinya. Untuk meneegah timbulnya kasus semaeam itu, disarankan agar seyogyanya diadakam pembasmian tanaman Lantana eamarasekaligus penyuluhan tentang bahaya penyakit ini, yang dilakukan seeara intensif di daerah yang menduduki angka kejadian penyakit yang tinggi. Sementara pengembangan penggunaan praktis Ilmu Racun Hewan tampaknya perlu dilaksanakan dalam menunjang tereapainya tujuan pembangunan sub-sektor peternakan. |
|---|