Gambaran Risiko Bunuh Diri Pada Wanita Tunawisma Di Pondok Sosial Surabaya: Studi Kasus

Studi kasus ini menjelaskan tentang asesmen wawancara risiko bunuh diri kepada seorang wanita tunawisma di pondok sosial kota Surabaya, sebut sebagai YS, yang menunjukkan simtom kecenderungan perilaku bunuh diri. Asesmen wawancara yang digunakan merupakan pedoman wawancara terstruktur dari NSW d...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ike Herdiana, NIDN. 0022057505
Format: Article PeerReviewed
Language:English
English
Published: Fakultas Psikologi Muhammadiyah Sidoarjo 2018
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/121916/1/24.%20GAMBARAN%20RISIKO%20BUNUH%20DIRI%20PADA%20WANITA%20TUNAWISMA%20DI%20PONDOK%20SOSIAL%20SURABAYA%20STUDI%20KASUS.pdf
https://repository.unair.ac.id/121916/3/16%20Gambaran%20Risiko%20Bunuh%20Diri%20Pada%20Wanita%20Tunawisma%20Di%20Pondok%20Sosial%20Surabaya%20Studi%20Kasus.pdf
https://repository.unair.ac.id/121916/
https://psikologia.umsida.ac.id/index.php/psikologia/article/view/1633/
https://doi.org/10.21070/psikologia.v3i1.1536
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
English
Description
Summary:Studi kasus ini menjelaskan tentang asesmen wawancara risiko bunuh diri kepada seorang wanita tunawisma di pondok sosial kota Surabaya, sebut sebagai YS, yang menunjukkan simtom kecenderungan perilaku bunuh diri. Asesmen wawancara yang digunakan merupakan pedoman wawancara terstruktur dari NSW department of health (2010) tentang risiko bunuh diri pada individu. Hasil wawancara asesmen risiko bunuh diri pada subjek YS yaitu subjek hingga saat ini pernah berpikir untuk melakukan bunuh diri. Pencetusnya adalah terkait masalah dalam figur lekat, yaitu keluarga. Pencetus lainnya yaitu pengabaian dari keluarga dekat, hingga akhirnya subjek dititipkan di Liponsos. Subjek menjelaskan dirinya pernah mencoba untuk bunuh diri dan menyakiti diri sendiri pada bulan-bulan awal tahun 2017. Subjek pernah mencoba menyilet-nyilet tangannya hingga tangannya mengeluarkan darah. Subjek juga pernah menusuk-nusuk dirinya dengan menggunakan jarum pentul bahkan hingga saat ini. Subjek menganggap kematian adalah sesuatu yang menakutkan, namun di sisi lain subjek juga merasa serba salah. Subjek mengaku bahwa dirinya sudah memiliki rencana untuk mengakhiri hidup, tapi dirinya merasa bingung karena tidak mungkin mengakhiri hidup di Liponsos, walaupun dirinya berpikir bahwa di Liponsos juga ada penghuni yang meninggal. Dinamika kecenderungan risiko bunuh diri YS akan dijelaskan dalam laporan studi kasus ini. Kata kunci: risiko bunuh diri; wanita tunawisma; pondok sosial