Kasus Prolapsus Uteri Pada Sapi Perah Di Daerah Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan

Survai berdasarkan kejadian di lapangan, data primer, seken-der, guna mencatat latar belakang dan komplikasi dari sejumlah ke-lahiran untuk mengetahui faktor-faktor yang diduga berhubungan ter-hadap kejadian prolapsus uteri pada sapi-sapi perah di Wilayah kerja Koperasi Peternak Lembu Perah Nongkoja...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: R. Rachmat Widodo, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 1988
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/121971/1/R%20RACHMAT%20WIDODO_compre.pdf
https://repository.unair.ac.id/121971/
https://lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Survai berdasarkan kejadian di lapangan, data primer, seken-der, guna mencatat latar belakang dan komplikasi dari sejumlah ke-lahiran untuk mengetahui faktor-faktor yang diduga berhubungan ter-hadap kejadian prolapsus uteri pada sapi-sapi perah di Wilayah kerja Koperasi Peternak Lembu Perah Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Data kejadian prolapsus uteri yang diperoleh disajikan dalam bentuk Diskriptif, dan dianalisa secara statistik dengan memakai Chi Kuadrat. Kejadian ini pada sapi-sapi perah di daerah Nongkojajar ter-nyata cukup rendah. Dari 954 kelahiran dari tahun 1985 sampai 1986, kejadian prolapsus uteri tersebut 72 kasus (7,5477). Hasil diskrip - tip, Uji statistik dengan metoda Chi kuadrat terhadap sampel yang di peroleh, pada tingkat kepercavaan 5% sebagai berikut : 1. Kejadian Prolapsus uteri pada sapi-sapi perah di.Nongkojajar,pada penelitian ini ternyata tidak tergantung asal sapi perah (FH/Per¬anakan FH). 2. Tidak ada perbedaan yang nyata antara Periode kelahiran ke 2 dan Periode kelahirian ke 3. 3. Kejadian Prolapsus uteri pada sapi-sapi perah di daerah Nongko - jajar, pada penelitian ini ternyata tidak tergantung macam ke- lahiran (Kelahiran normal/Kelahiran dengan komplikasi). 4. Tidak ada perbedaan yang nyata antara lantai kandang tidak rata dari tanah dan lantai kandang rata dari papan miring ke belakang. 5. Ada perbedaan antara Pola gerak selalu dikandangkan dan Pola gerak dikeluarkan dari kandang 1-3x/minggu.