ISOLASI PASTEURELLA MULTOCIDA DAN PASTEURELLA HAEMOLYTICA DARI MUKOSA NASOPHARYNX SAPI YANG DIPOTONG DI RUMAH POTONG HEWAN PEGIRIAN KOTAMADYA SURABAYA
Survey dilakukan terhadap kejadian penyakit yang di¬sebabkan oleh infeksi Pasteurella sp. yang dikenal sebagai Septicaemia Epizootica, Pasteurellosis Septicaemia, Sep¬ticaemia Haemorrhagic, Pasteurellosis Multiseptica, Bar-bone, Penyakit Ngorok atau Shipping Fever pada sapi - sapi yang dipotong di R...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
1984
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/122062/1/RETMANA%20GAYATRI%201984_.pdf https://repository.unair.ac.id/122062/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Survey dilakukan terhadap kejadian penyakit yang di¬sebabkan oleh infeksi Pasteurella sp. yang dikenal sebagai Septicaemia Epizootica, Pasteurellosis Septicaemia, Sep¬ticaemia Haemorrhagic, Pasteurellosis Multiseptica, Bar-bone, Penyakit Ngorok atau Shipping Fever pada sapi - sapi yang dipotong di Rumah Potong Hewan Pegirian Kotamadya Su¬rabaya pada bulan April sampai bulan Iei tahun 1983.
Pemeriksaan menggunakan sebanyak 40 sampel mukosa nasopharynx sapi yang dipotong di Rumah Potong Hewan Pegi¬rian Kotamadya Surabaya tidak diperoleh isolat Pasteurella multocida (basil isolasi adalah nol), tetapi diperoleh iso¬lat Pasteurella haemolytica sebanyak 10% ( 4 diantara 40 sampel ), ini kemungkinan yang menyebabkan Pasteurellosis di Indonesia.
Untuk mendapatkan isolat kuman Pasteurella sp., sam¬pel mukosa nasopharynx sapi-sapi yang dipotong dipupuk pa¬da medium yang mengandung Tryptose Agar, diinkubasi dalam inkubator pada suhu 370C selama 24 jam. Untuk pertumbuhan yang paling baik adalah pH 7,2 sampai 7,4. Sifat koloni Pasteurella haemolytica adalah kecil, cembung, jernih, ke¬biruan. Pemupukan pertama kali pada Blood Agar (Plat Agar Darah) membentuk beta hemolisis, tetapi bi.la dipupuk ber¬ulang-ulang sifat beta hemolisis dapat hilang. |
---|