Isolasi Salmonella Choleraesuis Dari Saluran Pencernaan Babi Yang Dipotong Di Rumah Potong Hewan Pegirian Surabaya

Salmonella choleraesuis menyebabkan penyakit paraty¬phoid pada babi, merupakan penyakit menular yang menye¬rang babi. Infeksi Salmonella choleraesuis menyebabkan gastro enteritis dan septikemia. Penyakit paratyphoid ben tuk akut pada babi muda menimbulkan banyak kematian ka¬rena septikemia dan angka...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Djoko Suprijanto
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 1984
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/122176/1/SUPRIJANTO%20DJOKO%201984.pdf
https://repository.unair.ac.id/122176/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Salmonella choleraesuis menyebabkan penyakit paraty¬phoid pada babi, merupakan penyakit menular yang menye¬rang babi. Infeksi Salmonella choleraesuis menyebabkan gastro enteritis dan septikemia. Penyakit paratyphoid ben tuk akut pada babi muda menimbulkan banyak kematian ka¬rena septikemia dan angka kematian dapat mencapai 100 5% Pancegohan penyakit ini sangat panting karena menular dan dapat jugs menyerang manusia. Salmonella choleraesuis berbontuk batting dengan pan¬jang 2 - 3 mikron, diameter 0,6 - 097 mikron, bergerak ak tif karena mempunyai 4 - 5 flagella yang peritrichous, ti dak membentuk spore dan tidak membentuk kapsul. Dungan pe warnaan Gram Salmonella bersifat Gram negatip. Salmonella choleraesuis tumbuh pada keadaanaeroblk, suhu pertumbuhan optimum 37°C. Bila dipupuk pada perbe¬nihan kaldu pertumbuhamnya baik dengan membentuk selaput tipis pada permukaan dan membentuk endopan yang berwarna putih kaabu-abuan. •Salmonella choleraesuis tumbuh subur pada medium Salmonella Shigella agar, koloni 'berbentuk bulat) fialus:dan berwarna putih kenbu-abuan. Kuman ini memfermentasikan glukosa, fruktosa, manosa¬xylosa, maltosa, glycerol, mannitol, dulcitol, sorbitol dan dextrin. Tetapi tidak memfermentasikan laktosa, inosi tol, arabinosa, sukrosa, ruffinosa don trehaloase Selain sifat tersebut diatas Salmonella choleraesuis ti¬dak membentuk indol dan tidak moncairkan gelatin. Dahan yang digunakan pada oenelitian ini adalah usus halus babi. Sebanyak 50•sampel usus halus, yang diambil secara random dari babi yang dipotong di rumah potong he-wan Pegirian Surabaya. Setelah dilokukon pemeriksuan dari SO sampel usus halus babi, terdapat 2 sampel yang menunjukkan basil po¬sitip Salmonella choleraesuis, ini berarti 4 % babi yang dipotong di rumah potong huwan Pegirian diduga terserang penyakit paratyphoid.