Pengaruh Pemberian Luteinizing Hormon ( Lh ) Terhadap daya Reproduktivitas Sapi Perah Setelah Melahirkan
Mengingat rendahnya angka kelahiran pada sapi perah di Indonesia, dapat diduga salah satu penyebabnya adalah gangguan hormonal karena sering terjadi pada sapi perah pasca lahir. yang menyebabkan jarak kelahiran pertama sam pai kelahiran berih.'Utnya terlalu lama. Salah satu usaha untuk mengatas...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
1983
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/122630/1/RISTIONO%201983.pdf https://repository.unair.ac.id/122630/ http://www.lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English |
Summary: | Mengingat rendahnya angka kelahiran pada sapi perah di Indonesia, dapat diduga salah satu penyebabnya adalah gangguan hormonal karena sering terjadi pada sapi perah pasca lahir. yang menyebabkan jarak kelahiran pertama sam pai kelahiran berih.'Utnya terlalu lama. Salah satu usaha untuk mengatasi gangguan honnonal tersebuit digunakan pne; parat LH. LH termasuk hormon glukoprotein yang mempunyai ran tai asam amino berikatan peptida dan rantai karbohidrat barikatan polipeptida. Berat molekul masing-masing sp~~i es berbeda. LH dihasilkan oleh sel-sel basofil dari ke lenjar hypofisa anterior atas pengaruh LHRF yang barasal dari hypothalamus: dengan organ sasaran utama pada ovari urn, te atis dan cmrpus, luteum. LH merupakan hormon gonadotropin yang dapat me:rang sang perkembangan folikel pasca lahir' dan steroidogene - Sis, lrehi..1'lgga dihasilkan estrogen. Kadar es-trogen yang tinggi menyebabkan o~asi. Untuk mencapai tujuan diatas pembe.rian LH sebaiknya parenteral, baik intra muskuler maupun intra vena. Pemberian secara per oral akan dd..ru sak ole:..h.. ensim. pencernaan. Eemberian secara intra vena dipe:rlukan dosis yang le:bih kacil juga dalam hal ini di tujukan untuk me.rangsang ovulasi lebih ce.pat. LH memegang pe-ranan pentirig; untuk menanggulangi gang 28 guan oVulasi pasca lahir pada sapi perah yang banyak di - jumpai pada kasus~kasus hipofungsi ovarium, siste oVaria, terlalu lama induk menyusui anakanya, nimf omani a , atropi ovarium dan kegagalan ovulasi. Kegunaan LH untuk pengobatan gangguan ovulasi pasca lahir pada masing-masi~kasus tersebut diperlukan dosis sebagai berikut : hipofungsi ovarium 5.000 sampa~ 10.000 1.U secara intra muskular, sis~e ovaria 5.000 r.u secara intra v.ena ~ a~au _ 10.OOO r.u secara intra muskuler, terlalu lama induk menyusui anaknya 2.500 l.U sampai 5.000 1.U secatta intra vena atau 5.00U' 1.U secara int~a mus~ar, nimfomania 1.500··sampai 3.000 L...U, atropi ovarium:, -2.500 sampai 5.000 1.U secara intra muskular,dan kegagalrm ovulasi 1.00.0 sampai 2. 5DO. I. U secara intra muskular. |
---|