Pengaruh Pemberian Kombinasi Metil Testosteron Yohimbima HCl, Vitamin E, Striknin Nitrat dan Kofein Terhadap Berat Testes dan Jumlah Sel Sperma Tozoa Pada Mencit Jantan

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian Metil testosteron, Yohimbina HCl, Vitamin E, Striknin nitrat dan Kafein terhadap perubahan berat testes dan jumlah sel spermatozoa pada mencit. Dibawah bimbingan Bapak Mach. Moenif sebagai pembimbing pertama dan Bapak Husni Anwarsebagai pembimbin...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: R. M. Tauchid Wijaya, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:Indonesian
Published: 1992
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/122645/1/FULLTEXT%20-%20R%20M%20Tauchid%20Wijaya.pdf
https://repository.unair.ac.id/122645/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: Indonesian
Description
Summary:Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian Metil testosteron, Yohimbina HCl, Vitamin E, Striknin nitrat dan Kafein terhadap perubahan berat testes dan jumlah sel spermatozoa pada mencit. Dibawah bimbingan Bapak Mach. Moenif sebagai pembimbing pertama dan Bapak Husni Anwarsebagai pembimbing kedua. Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui perubaHan berat testes dan jumlah sel spermatozoa yang mendapat kcm petrlakuan dengan kombinasi Metil testosteran Yohimbina HCl, Vitamin E, Striknin nitrat dan kofein . Dari informasi ini diharapkan dapat digunakan dalam menentukan langkah selanjutnya dalam memanfaatkan kombinasi obat-obatan tersebut di bidang kedokteran umum maupun kedokteran hewan. Dalam penelitian ini digunakan 24 ekor mencit jantan yang berumur delapan minggu. Sedangkan r-ancangan percabaan yang digu.nakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang dibagi empat perlakuan dan enam ulangan. Ada empat macam perlakuan dalam memberikan kombinasi obat-obatan yaitu, perlakuan dengan pemberian aquades Control, perlakuan satu dengan dosis obat 0,06 mg, 0,48 mg, 0,120 mg, 0~04 mg dan 0 , 84 mg, perlakuan dua dengan dosis obat 0,12 mg, 0,96 mg, 0,08 mg d a n 1,78 mg, perlakuan tiga dengan dosis CJ !:Jat 0 , 18 tTHJ 1 1,44 mg, 3 , 60 mg, 0,12 mg dan 2,62 mg. ini dil a ku kan s elama tiga minggu, yang sebelumnya mencit-mencit tersebut adaptasikan dengan lingkungan yang baru selama dua minggu. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada pengaruh <P > 0,05) terhadap berat testes mencit. Seda.ngkan terhadap jumlah sel spermatozoa mencit pemberian kombinasi obat-obata.n tersebut berpenga.ruh nyata <P ( O,Ci5). Pada mencit kontrol <Po> rata-rata jumlah sel spermatozoa di dalam tubulus seminiferus 34 ,50 sperma, pada mencit perlakuan satu jumlah sel spermatozoa di dalam tubulus seminiferus 35,10 sperma, pada mencit perlakuan dua rata-rata jumlah sel spermatozoa di dalam tubulus seminiferus 35,51 sperma dan pada mencit perlakuan tiga <P 3 > rata-rata jumlah sel spermatozoa di dalam tubulus seminiferus 39,21 Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pada perlakuan ketiga (P3 ) pemberian kombinasi obat memberikan hasil yang terbaik.