Inseminasi Buatan pada Kelinci Suatu Tinjauan Pustaka

Kelinci merupakan hewan ternak yang cocok untuk digunakan dalam menanggulangi kerawanan protein hewani di daerah pedesaan. Dipilihnya kelinci adalah karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara: lain : mudah diternakkan, beaya pemeliharaan murah dan dalam waktu yang relatip singkat dagingn...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Trilas Sardjito
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
Published: 1985
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/123030/1/TRILAS%20SARDJITO_compressed.pdf
https://repository.unair.ac.id/123030/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
id id-langga.123030
record_format dspace
spelling id-langga.1230302023-04-12T01:22:51Z https://repository.unair.ac.id/123030/ Inseminasi Buatan pada Kelinci Suatu Tinjauan Pustaka Trilas Sardjito Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology Kelinci merupakan hewan ternak yang cocok untuk digunakan dalam menanggulangi kerawanan protein hewani di daerah pedesaan. Dipilihnya kelinci adalah karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara: lain : mudah diternakkan, beaya pemeliharaan murah dan dalam waktu yang relatip singkat dagingnya sudah dapat dikonsumsi. Jenis-jenis kelinci di Indonesia kebanyakan jenis yang kecil, baru dengan adanya campur tangan pemerintah mulai didatangkan kelinci jenis besar seperti Yamamoto, Californian, Chinchilla besar atau Vlaamse Reus, dengan maksud untuk memperbaiki kwalitas kelinci lokal dan untuk meningkatkan populasinya (Sarwono 1983). Di negara-negara yang sistim peternakannya maju sudah sejak lama menerapkan sistim inseminasi buatan da1am usahanya untuk mengembangkan peternakkan kelinci secara besar-besaran. Di Indonesia inseminasi buatan pada kelinci belum tersebar luas baru peternakan-peternakan besar saja yang sudah menerapkan sistim inseminasi buatan. Kebanyakan para peternak kelinci masih menggunakan perkawinan alam sebagai sarana untuk mengembangbiakkan kelincinya. Hal ini akibat keterbatasan modal dan kurangnya. pengetahuan peternak akan adanya sistim peternakan modern yang secara nyata hasilnya sangat menguntungkan. Keuntungan yang dapat diperoleh dari sistem inseminasi ini antara lain : pemakaian pejantan yang lebih efisien, peningkatan mutu genetik yang cepat, mengurangi beaya pemeliharaan pejantan, meningkatkan persen angka kebuntingan dan pengawasan dapat menjadi lebih praktis. Persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan inseminasi buatan adalah menyeleksi pejantan, menampung air mani, memeriksa kwali tas air mani, mengencerkannya dan menyiapkan dosis inseminasi serta menyinkronkan birahi kelinci-kelinci betina yang sudah dewasa. Penampungan air mani dari pejantan dapat menggunakan vagina buatan, rangsangan mekanis_atau dapat pula memakai rangsangan elektris. Kwalitas air mani ditentukan melalui beberapa pemeriksaan yaitu pemeriksaan makroskopis, mikroskopis,biologis dan biokimia. Dosis yang ditetapkan oleh Rafez ( ,970), adalah sebesar 20 juta sampai 50 juta sel mani yang hidup untuk setiap 0,3 sampai 0,7 ml air mani yang diencerkan. Dan Adams (1981), · menggunakan dosis 10 juta sampai 20 juta selmani untuk setiap 0,4 ml air mani yang diencerkan. Kelinci termasuk golongan hewan yang ovulasinya tidak spontan, agar terjadi ovulasi perlu adanya rangsangan. Rangsangan dapat berupa hormon, atau rangsangan mekanis. Rangsangan hormonal dilakukan dengan menyuntikkan Lutheinnizing Hormone (LH) melalui pembuluh vena pada telinga dengan dosis 20 I . U. Harper ( 1963); Pelaksanaan penumpahan air rnani baru dilakukan setelah kelinci betina dewasa dirangsang untuk ovulasi. Angka kebuntingan yang tinggi akan diperoleh bila pelaksanaan inserninasi dilakukan 2 jam setelah penyuntikan norman dan paling lambat harus sudah dilakukan 5 jam setelah penyuntikan (Calvert, ,973) . Tempat penumpahan air mani juga berperan dalam rneningkatkan angka kebuntingan semakin mendekati serviks angka kebuntingan semakin besar. 1985 Thesis NonPeerReviewed text en https://repository.unair.ac.id/123030/1/TRILAS%20SARDJITO_compressed.pdf Trilas Sardjito (1985) Inseminasi Buatan pada Kelinci Suatu Tinjauan Pustaka. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA. http://www.lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Universitas Airlangga Library
collection UNAIR Repository
language English
topic Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology
spellingShingle Including veterinary genetics, ethology, anatomy, physiology, embryology, pathology
Trilas Sardjito
Inseminasi Buatan pada Kelinci Suatu Tinjauan Pustaka
description Kelinci merupakan hewan ternak yang cocok untuk digunakan dalam menanggulangi kerawanan protein hewani di daerah pedesaan. Dipilihnya kelinci adalah karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara: lain : mudah diternakkan, beaya pemeliharaan murah dan dalam waktu yang relatip singkat dagingnya sudah dapat dikonsumsi. Jenis-jenis kelinci di Indonesia kebanyakan jenis yang kecil, baru dengan adanya campur tangan pemerintah mulai didatangkan kelinci jenis besar seperti Yamamoto, Californian, Chinchilla besar atau Vlaamse Reus, dengan maksud untuk memperbaiki kwalitas kelinci lokal dan untuk meningkatkan populasinya (Sarwono 1983). Di negara-negara yang sistim peternakannya maju sudah sejak lama menerapkan sistim inseminasi buatan da1am usahanya untuk mengembangkan peternakkan kelinci secara besar-besaran. Di Indonesia inseminasi buatan pada kelinci belum tersebar luas baru peternakan-peternakan besar saja yang sudah menerapkan sistim inseminasi buatan. Kebanyakan para peternak kelinci masih menggunakan perkawinan alam sebagai sarana untuk mengembangbiakkan kelincinya. Hal ini akibat keterbatasan modal dan kurangnya. pengetahuan peternak akan adanya sistim peternakan modern yang secara nyata hasilnya sangat menguntungkan. Keuntungan yang dapat diperoleh dari sistem inseminasi ini antara lain : pemakaian pejantan yang lebih efisien, peningkatan mutu genetik yang cepat, mengurangi beaya pemeliharaan pejantan, meningkatkan persen angka kebuntingan dan pengawasan dapat menjadi lebih praktis. Persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan inseminasi buatan adalah menyeleksi pejantan, menampung air mani, memeriksa kwali tas air mani, mengencerkannya dan menyiapkan dosis inseminasi serta menyinkronkan birahi kelinci-kelinci betina yang sudah dewasa. Penampungan air mani dari pejantan dapat menggunakan vagina buatan, rangsangan mekanis_atau dapat pula memakai rangsangan elektris. Kwalitas air mani ditentukan melalui beberapa pemeriksaan yaitu pemeriksaan makroskopis, mikroskopis,biologis dan biokimia. Dosis yang ditetapkan oleh Rafez ( ,970), adalah sebesar 20 juta sampai 50 juta sel mani yang hidup untuk setiap 0,3 sampai 0,7 ml air mani yang diencerkan. Dan Adams (1981), · menggunakan dosis 10 juta sampai 20 juta selmani untuk setiap 0,4 ml air mani yang diencerkan. Kelinci termasuk golongan hewan yang ovulasinya tidak spontan, agar terjadi ovulasi perlu adanya rangsangan. Rangsangan dapat berupa hormon, atau rangsangan mekanis. Rangsangan hormonal dilakukan dengan menyuntikkan Lutheinnizing Hormone (LH) melalui pembuluh vena pada telinga dengan dosis 20 I . U. Harper ( 1963); Pelaksanaan penumpahan air rnani baru dilakukan setelah kelinci betina dewasa dirangsang untuk ovulasi. Angka kebuntingan yang tinggi akan diperoleh bila pelaksanaan inserninasi dilakukan 2 jam setelah penyuntikan norman dan paling lambat harus sudah dilakukan 5 jam setelah penyuntikan (Calvert, ,973) . Tempat penumpahan air mani juga berperan dalam rneningkatkan angka kebuntingan semakin mendekati serviks angka kebuntingan semakin besar.
format Theses and Dissertations
NonPeerReviewed
author Trilas Sardjito
author_facet Trilas Sardjito
author_sort Trilas Sardjito
title Inseminasi Buatan pada Kelinci Suatu Tinjauan Pustaka
title_short Inseminasi Buatan pada Kelinci Suatu Tinjauan Pustaka
title_full Inseminasi Buatan pada Kelinci Suatu Tinjauan Pustaka
title_fullStr Inseminasi Buatan pada Kelinci Suatu Tinjauan Pustaka
title_full_unstemmed Inseminasi Buatan pada Kelinci Suatu Tinjauan Pustaka
title_sort inseminasi buatan pada kelinci suatu tinjauan pustaka
publishDate 1985
url https://repository.unair.ac.id/123030/1/TRILAS%20SARDJITO_compressed.pdf
https://repository.unair.ac.id/123030/
http://www.lib.unair.ac.id
_version_ 1764209006395523072