PENGARUH TEKNOLOGI AKUAPONIK DENGAN MEDIA TANAM SELADA (Lactuca sativa) YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BELUT (Monopterus albus)
Teknologi akuaponik merupakan teknologi kombinasi akuakultur dan hidroponik yang bertujuan untuk memelihara ikan dan tanaman dalam satu sistem yang saling terhubung (Sibarani, 2013). Limbah yang dihasilkan oleh ikan seperti feses dan pakan, digunakan sebagai pupuk untuk tanaman. Kemudian air yang...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English English English |
Published: |
Department of Aquaculture, Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Airlangga Campus C UNAIR
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/123091/1/C8.pdf https://repository.unair.ac.id/123091/2/08.pdf https://repository.unair.ac.id/123091/3/C.8.pdf https://repository.unair.ac.id/123091/ https://e-journal.unair.ac.id/JAFH/article/view/11281 https://doi.org/10.20473/jafh.v6i2.11281 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English English |
Summary: | Teknologi akuaponik merupakan teknologi kombinasi akuakultur dan hidroponik yang bertujuan untuk
memelihara ikan dan tanaman dalam satu sistem yang saling terhubung (Sibarani, 2013). Limbah yang
dihasilkan oleh ikan seperti feses dan pakan, digunakan sebagai pupuk untuk tanaman. Kemudian air yang
dialirkan dari media pemeliharaan dibersihkan olah tanaman sehingga dapat digunakan kembali oleh ikan
(Wahap,2010). Menurut Rokocy (2010) interaksi antara ikan dan tanaman menghasilkan lingkungan yang ideal
untuk tumbuh sehingga lebih produktif dari metode tradisional.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan belut (Monopterus albus) dalam sistem akuaponik. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2016 di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas
Airlangga. Percobaan terdiri dari empat perlakuan dan lima ulangan, tanpa media tanam sebagai kontrol ( P0),
media tanam zeolit (P1), media tanam batu apung (P2) dan media tanam pecahan batu bata (P3). Hasil
pengamatan yang didapatkan dari penggunaan teknologi akuaponik dengan media tanam selada terbaik yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan belut yaitu media tanam zeolit. Pada pengamatan menunjukkan laju
pertumbuhan spesifik dengan media tanam zeolit (1,19%/hari), kelulushidupan belut dengan media tanam zeolit
(70%), Penambahan tinggi selada pada media tanam zeolit ( 11,39 cm), dan kandungan amonia terendah pada
media tanam zeolit pada hari ke-28 (0,03 mg/L). |
---|