HUBUNGAN STATUS EKONOMI TERHADAP PERNIKAHAN DINI PADA PEREMPUAN DI PERDESAAN INDONESIA
Latar belakang: Praktik pernikahan dini di Indonesia lebih sering ditemukan di wilayah perdesaan dibandingkan perkotaan. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status sosioekonomi terhadap kejadian pernikahan dini di perdesaan di Indonesia. Metode: Studi ini menggunakan data Survei...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English English English |
Published: |
Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat
2020
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/125456/1/Artikel_Hubungan%20Status%20Ekonomi%20Terhadap%20Pernikahan%20Dini%20Pada%20Perempuan%20Di%20Perdesaan%20Indonesia.pdf https://repository.unair.ac.id/125456/2/Turnitin_Hubungan%20Status%20Ekonomi%20Terhadap%20Pernikahan%20Dini%20Pada%20Perempuan%20Di%20Perdesaan%20Indonesia-12.pdf https://repository.unair.ac.id/125456/3/Validasi%20dan%20Penilaian_55_Hubungan%20Status%20Ekonomi%20Terhadap%20Pernikahan%20Dini%20Pada%20Perempuan%20Di%20Perdesaan%20Indonesia.pdf https://repository.unair.ac.id/125456/ https://doi.org/10.22435/kespro.v11i2.3870.115-124 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | English English English |
Summary: | Latar belakang: Praktik pernikahan dini di Indonesia lebih sering ditemukan di wilayah perdesaan dibandingkan perkotaan. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan status sosioekonomi terhadap kejadian pernikahan dini di perdesaan di Indonesia. Metode: Studi ini menggunakan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2017. Sampel yaitu 2.252 perempuan 19 – 24 tahun yang tinggal di perdesaan Indonesia. Variabel yang dianalisis meliputi pernikahan dini, status sosioekonomi, tingkat pendidikan, dan status bekerja. Analisis yang digunakan yaitu uji collinearity, chi-square, dan regresi logistik ganda. Hasil: Status sosioekonomi dan tingkat pendidikan berhubungan secara signifikan dengan pernikahan dini pada perempuan 19 – 24 tahun di perdesaan Indonesia. Perempuan paling miskin memiliki kemungkinan lebih tinggi 2,23 kali untuk mengalami pernikahan dini dibandingkan perempuan paling kaya. Perempuan miskin memiliki kemungkinan lebih tinggi 1,68 kali mengalami pernikahan dini dibandingkan perempuan paling kaya. Perempuan yang tidak sekolah, pendidikan SD-SLTP, dan SLTA memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami pernikahan dini dibandingkan lulusan perguruan tinggi, berturut-turut sebesar 10,34 kali, 12,10 kali, dan 4,52 kali. Faktor tingkat pendidikan lebih dominan hubungannya dengan pernikahan dini dibandingkankan dengan faktor status sosioekonomi. Kesimpulan: Status sosioekonomi dan tingkat pendidikan berhubungan dengan pernikahan dini. Remaja putri miskin dengan tingkat pendidikan rendah di perdesaan harus menjadi fokus sasaran program penurunan cakupan pernikahan dini di Indonesia. |
---|