Perbandingan Tingkat Ansietas Mahasiswa Kedokteran yang diterima Melalui Jalur SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri dan Kecenderungan Cabin Fever dalam Melaksanakan Ujian Blok pada Masa Pandemi

Abstract Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat kecemasan mahasiswa kedokteran yang diterima melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan jalur mandiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional yang melibatkan 244 mahasiswa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Nathania Maulina, Nathania, Margarita Maria Maramis, Margarita, David Sontani Perdanakusuma, David, Lilik Djuari, Lilik
Format: Article PeerReviewed
Language:English
Indonesian
English
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/126973/1/14%20artikel.pdf
https://repository.unair.ac.id/126973/2/14%20karil.pdf
https://repository.unair.ac.id/126973/3/14%20turnitin.pdf
https://repository.unair.ac.id/126973/
https://jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-literate/article/view/5397
https://doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i2.5397
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
Indonesian
English
Description
Summary:Abstract Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat kecemasan mahasiswa kedokteran yang diterima melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan jalur mandiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional yang melibatkan 244 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 2020. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner Cabin Fever Scale dan State Trait Anxiety Inventory yang dilakukan sebanyak dua kali. , yaitu sebelum dan sesudah ujian blok. Hasil: Sebagian besar siswa yang diterima melalui jalur SNMPTN (90,4%), SBMPTN (89,3%), dan mandiri (89,7%) merasa cukup cemas. Sebelum menghadapi ujian blok, mayoritas siswa yang diterima melalui jalur SNMPTN (90,4%), SBMPTN (94,7%), dan mandiri (89,8%) merasa cukup cemas. Setelah menghadapi ujian blok, mayoritas siswa yang diterima melalui jalur SNMPTN (92,3%), SBMPTN (88,0%), dan mandiri (83,8%) merasa cukup cemas. Tidak ada hubungan antara jalur masuk dengan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah ujian blok (p = 0,493 dan p = 0,442). Sebagian besar siswa (50,8%) mengalami demam kabin yang parah. Ada hubungan antara cabin fever dengan kecemasan sebelum melakukan tes blok (p < 0,001), tetapi tidak dengan kecemasan setelah melakukan tes blok (p = 0,387). Tidak ada hubungan antara jalur penerimaan dengan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah ujian blok. Ada hubungan antara demam kabin dengan kecemasan sebelum melakukan tes blok, tetapi tidak dengan kecemasan setelah melakukan tes blok.