SIKAP DAN PEMIKIRAN WONG CILIK TENTANG "KELAS SOSIAL" DALAM NOVEL LORONG TANPA CAHAYA KARYA NGARTO FEBRUANA
Lorong Tanpa Cahaya (LTC) merupakan novel Ngarto Februana yang diterbitkan oleh media Pressindo pada Juni 1999. Teks LTC menghadirkan tokoh Karti, yang menjadi objek cerita dan mewakili pemikiran wong cilik, pada fenomena sosial kehidupan sehari-hari pada masyarakat Jawa. Tokoh Karti terdeskripsi s...
Saved in:
Summary: | Lorong Tanpa Cahaya (LTC) merupakan novel Ngarto Februana yang diterbitkan oleh media Pressindo pada Juni 1999. Teks LTC menghadirkan tokoh Karti, yang menjadi objek cerita dan mewakili pemikiran wong cilik, pada fenomena sosial kehidupan sehari-hari pada masyarakat Jawa. Tokoh Karti
terdeskripsi secara kongkret dalam situasi masyarakat Yogyakana pada zaman Orba Ia merupakan korban ketidakadilan petugas ketertiban umum dan polisi (Pemerintah). Peristiwa lainnya, di dalam teks L TC, membahas mengenai peristiwa penggusuran tanah yang menimbulkan sengketa antara kelompok kapital melawan kelompok marginal yaitu antara wong gede yang berlaku dumeh berhadapan dengan wong ci/ik yang bersikap pesimis. Dalam hal ini, peneliti membahas unsur-unsur yang membangun struktur teks LTC, sikap dan pemikiran
wong cilik tentang kelas sosial, dan tindakan bijaksana yang diputuskan untuk mengikuti ants perkembangan zaman. Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan unsur-unsur yang membangun struktur teks L TC, mengetahui dan memahami sikap dan pemikiran wong cilik tentang kelas sosial yang berkaitan
dengan kehidupan di masyarakat, dan mengetahui tindakan yang dilakukan wong cilik dalam kebijaksanaan hidup orang Jawa. Penelitian ini juga unntk menambah pengetahuan sastra, khususnya novel, memberikan sumbangan pemikiran dan wawasan bagi pembaca sastra. |
---|