Manajemen Penetasan (Hatchery)Telur Ayam Arab Di Desa Gandekan Wonodadi-Blitar
Kesimpulan Dari hasil dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: I. Manajemen yang diterapkan di penetasan milik Bapak Nur Selo sebagian telah sesuai dengan teori. Namun ada beberapa hal yang belum sesuai dengan teori yang ada. Hal t...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Airlangga
2003
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/130115/1/4.%20060010481K.pdf https://repository.unair.ac.id/130115/ http://www.lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
Summary: | Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis
dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
I. Manajemen yang diterapkan di penetasan milik Bapak Nur Selo sebagian telah
sesuai dengan teori. Namun ada beberapa hal yang belum sesuai dengan teori
yang ada. Hal tersebut antara lain: seleksi telur tetas yang dilakukan kurang baik
karena telur dengan bentuk yang tidak normal tetap diikutkan dalam penetaan,
kurang diperhatikan pola penyimpanan telur tetas yang benar, fumigasi me sin
tetas kurang diperhatikan, peneropongan telur hanya dilakukan satu kali dan
sirkulasi udara mesin tetas kurang baik karena tidak adanya ventilasi pada mesin
tetas.
2. Dari hasil penetasan tiap periode, daya tetas rata-rata yang diperoleh antara 65
sampai 70 persen. Hasil ini memang masih jauh dibandingkan dengan daya tetas
normal untuk ayam broiler 80 sampai 85 persen (Rasyaf, 1990). |
---|