Tinjauan Tentang Aspek Encephalitis Dari Canine Distemper

Canine Distemper adalah penyakit virus yang sering menyerang anji~g muda dan kadang-kadang juga pada anjing dewasa atau anjing yang telah tua. Virus penyebabnya famili Paramyxoviridae dari genus Morbili virus. Penyakit ini sering disertai inteksi sekunder oleh kuman, yang terutama yaitu kuman B9rdet...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Etty Wuryaningsih, -
Format: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
Language:English
Published: 1985
Subjects:
Online Access:https://repository.unair.ac.id/130147/1/TINJAUAN%20TENTANG%20ASPEK%20ENCEPHALITIS%20DARI%20CANINE%20DISTEMPER%20ETTY%20WURYANINGSIH.pdf
https://repository.unair.ac.id/130147/
http://www.lib.unair.ac.id
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Airlangga
Language: English
id id-langga.130147
record_format dspace
spelling id-langga.1301472024-02-22T07:01:35Z https://repository.unair.ac.id/130147/ Tinjauan Tentang Aspek Encephalitis Dari Canine Distemper Etty Wuryaningsih, - SF600-1100 Veterinary medicine Canine Distemper adalah penyakit virus yang sering menyerang anji~g muda dan kadang-kadang juga pada anjing dewasa atau anjing yang telah tua. Virus penyebabnya famili Paramyxoviridae dari genus Morbili virus. Penyakit ini sering disertai inteksi sekunder oleh kuman, yang terutama yaitu kuman B9rdetella bronchisgptica. Sedangkan faktor-faktor yang menunjang timbulnya infeksi adalah status gizi dan kelelahan. Gejala encephalitis terjadi karena adanya serangan virus Canine Distemper yang menyebabkan terjadinya disfungsi susunan syaraf pusat yang umum maupun lokal, sehingga bisa terjadi convulsi atau paresis dan sering ka-11 menyebabkan kematian. Kerusakan jaringan otak yang sering terjadi adalah pada pedunculus cerebellaris, sebagian cerebellum dan substansia alba medulla spinalis. Penegakan diagnosa bisa dilakukan berdasarkan tiga cara : pertama adalah melihat gejala klinis yang memiliki beberapa manifestasi neurologik yang bisa diamati. Kedua adalah pemer.iksaan patologi anatomi saat post mortem. Yang ketiga dan yang paling bisa dipercaya adalah pemeriksaan laboratoris, terdiri dari isolasi virus, 1- dentifikasi virus dan pemeriksaan biologis. Diagnosa banding bisa dilakukan pada beberapa jenis penyakit anjing lain yang juga memiliki gejala neurologik. Beberapa cara pen.gobatan pernah ciicoba diantaranya dengan memberikan virus Canine Distemper yang telah dia - tenuasi. Akan tetapi disamping mahal juga tidak begitu efektif. Antibiotika hanya ditujukan infeksi sekunder oleh kWilan. Oleh sebab itu pencegahannyalah yang harus diperhatikan dengan baik. Diantaranya ialah menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor yang dapat menunjang timbulnya infeksi virus Canine Distemper serta vaksinasi yang hingga saat ini masih bisa diandalkan. 1985 Thesis NonPeerReviewed text en https://repository.unair.ac.id/130147/1/TINJAUAN%20TENTANG%20ASPEK%20ENCEPHALITIS%20DARI%20CANINE%20DISTEMPER%20ETTY%20WURYANINGSIH.pdf Etty Wuryaningsih, - (1985) Tinjauan Tentang Aspek Encephalitis Dari Canine Distemper. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA. http://www.lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
continent Asia
country Indonesia
Indonesia
content_provider Universitas Airlangga Library
collection UNAIR Repository
language English
topic SF600-1100 Veterinary medicine
spellingShingle SF600-1100 Veterinary medicine
Etty Wuryaningsih, -
Tinjauan Tentang Aspek Encephalitis Dari Canine Distemper
description Canine Distemper adalah penyakit virus yang sering menyerang anji~g muda dan kadang-kadang juga pada anjing dewasa atau anjing yang telah tua. Virus penyebabnya famili Paramyxoviridae dari genus Morbili virus. Penyakit ini sering disertai inteksi sekunder oleh kuman, yang terutama yaitu kuman B9rdetella bronchisgptica. Sedangkan faktor-faktor yang menunjang timbulnya infeksi adalah status gizi dan kelelahan. Gejala encephalitis terjadi karena adanya serangan virus Canine Distemper yang menyebabkan terjadinya disfungsi susunan syaraf pusat yang umum maupun lokal, sehingga bisa terjadi convulsi atau paresis dan sering ka-11 menyebabkan kematian. Kerusakan jaringan otak yang sering terjadi adalah pada pedunculus cerebellaris, sebagian cerebellum dan substansia alba medulla spinalis. Penegakan diagnosa bisa dilakukan berdasarkan tiga cara : pertama adalah melihat gejala klinis yang memiliki beberapa manifestasi neurologik yang bisa diamati. Kedua adalah pemer.iksaan patologi anatomi saat post mortem. Yang ketiga dan yang paling bisa dipercaya adalah pemeriksaan laboratoris, terdiri dari isolasi virus, 1- dentifikasi virus dan pemeriksaan biologis. Diagnosa banding bisa dilakukan pada beberapa jenis penyakit anjing lain yang juga memiliki gejala neurologik. Beberapa cara pen.gobatan pernah ciicoba diantaranya dengan memberikan virus Canine Distemper yang telah dia - tenuasi. Akan tetapi disamping mahal juga tidak begitu efektif. Antibiotika hanya ditujukan infeksi sekunder oleh kWilan. Oleh sebab itu pencegahannyalah yang harus diperhatikan dengan baik. Diantaranya ialah menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor yang dapat menunjang timbulnya infeksi virus Canine Distemper serta vaksinasi yang hingga saat ini masih bisa diandalkan.
format Theses and Dissertations
NonPeerReviewed
author Etty Wuryaningsih, -
author_facet Etty Wuryaningsih, -
author_sort Etty Wuryaningsih, -
title Tinjauan Tentang Aspek Encephalitis Dari Canine Distemper
title_short Tinjauan Tentang Aspek Encephalitis Dari Canine Distemper
title_full Tinjauan Tentang Aspek Encephalitis Dari Canine Distemper
title_fullStr Tinjauan Tentang Aspek Encephalitis Dari Canine Distemper
title_full_unstemmed Tinjauan Tentang Aspek Encephalitis Dari Canine Distemper
title_sort tinjauan tentang aspek encephalitis dari canine distemper
publishDate 1985
url https://repository.unair.ac.id/130147/1/TINJAUAN%20TENTANG%20ASPEK%20ENCEPHALITIS%20DARI%20CANINE%20DISTEMPER%20ETTY%20WURYANINGSIH.pdf
https://repository.unair.ac.id/130147/
http://www.lib.unair.ac.id
_version_ 1792662695154024448