Analisis Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Mulyorejo Surabaya Tahun 2009
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Mycobactorium Tuberculosis. Tuberkulosis (TB Paru) menjadi masalah kesehatan yang besar di negara-negara yang sedang berkembang karena angka kesakitan dan angka kematian akibat TB Paru terjadi pada golongan usia kerja yaitu : 15 -...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian |
Published: |
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.unair.ac.id/131044/1/Fulltext.pdf https://repository.unair.ac.id/131044/ https://lib.unair.ac.id/wplib/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian |
id |
id-langga.131044 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-langga.1310442024-03-06T03:25:52Z https://repository.unair.ac.id/131044/ Analisis Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Mulyorejo Surabaya Tahun 2009 Syamsul Muarif, - RC306-320.5 Tuberculosis Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Mycobactorium Tuberculosis. Tuberkulosis (TB Paru) menjadi masalah kesehatan yang besar di negara-negara yang sedang berkembang karena angka kesakitan dan angka kematian akibat TB Paru terjadi pada golongan usia kerja yaitu : 15 - 44 tahun (Dep. Kes. RI, 1997). WHO tahun 1991 memperkirakan di Indonesia setiap tahun terjadi 583.000 penderita dan 75% berusia 15 - 50 tahun. Program pemberantasan atau penanggulangan masalah Tuberkulosis Paru telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia sejak lama. Namun baru pada tahun 1995 pemerintah melalui Departemen Kesehatan mengadopsi strategi WHO untuk penanggulangan TBC yang dinamakan DOTS (Directy Observed Treatment Short Course). Melalui strategi DOTS ini pula pemerintah menetapkan beberapa indikator yang dapat menggambarkan berhasil tidaknya pelaksanaan program penanggulangan masalah TBC (Depkes RI, 2002). Pengendalian Tuberkulosis Paru di Jawa Timur memakai strategi Directly Observed Treatment Shortcourse ( DOTS ). Dengan program ini kita berusaha mencapai target penemuan penderita sebesar 70% dari perkiraan penderita TB BTA positif kasus baru dengan tingkat kesembuhan sebesar 85 %. Target tersebut diharapkan dapat tercapai pada tahun 2005. Akan tetapi Jawa Timur belum berhasil mencapai target tersebut. 2010 Thesis NonPeerReviewed text id https://repository.unair.ac.id/131044/1/Fulltext.pdf Syamsul Muarif, - (2010) Analisis Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Mulyorejo Surabaya Tahun 2009. Laporan Magang thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA. https://lib.unair.ac.id/wplib/ |
institution |
Universitas Airlangga |
building |
Universitas Airlangga Library |
continent |
Asia |
country |
Indonesia Indonesia |
content_provider |
Universitas Airlangga Library |
collection |
UNAIR Repository |
language |
Indonesian |
topic |
RC306-320.5 Tuberculosis |
spellingShingle |
RC306-320.5 Tuberculosis Syamsul Muarif, - Analisis Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Mulyorejo Surabaya Tahun 2009 |
description |
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Mycobactorium Tuberculosis. Tuberkulosis (TB Paru) menjadi masalah kesehatan yang besar di negara-negara yang sedang berkembang karena angka kesakitan dan angka kematian akibat TB Paru terjadi pada golongan usia kerja yaitu : 15 - 44 tahun (Dep. Kes. RI, 1997). WHO tahun 1991 memperkirakan di Indonesia setiap tahun terjadi 583.000 penderita dan 75% berusia 15 - 50 tahun.
Program pemberantasan atau penanggulangan masalah Tuberkulosis Paru telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia sejak lama. Namun baru pada tahun 1995 pemerintah melalui Departemen Kesehatan mengadopsi strategi WHO untuk penanggulangan TBC yang dinamakan DOTS (Directy Observed Treatment Short Course). Melalui strategi DOTS ini pula pemerintah menetapkan beberapa indikator yang dapat menggambarkan berhasil tidaknya pelaksanaan program penanggulangan masalah TBC (Depkes RI, 2002).
Pengendalian Tuberkulosis Paru di Jawa Timur memakai strategi Directly Observed Treatment Shortcourse ( DOTS ). Dengan program ini kita berusaha mencapai target penemuan penderita sebesar 70% dari perkiraan penderita TB BTA positif kasus baru dengan tingkat kesembuhan sebesar 85 %. Target tersebut diharapkan dapat tercapai pada tahun 2005. Akan tetapi Jawa Timur belum berhasil mencapai target tersebut. |
format |
Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
author |
Syamsul Muarif, - |
author_facet |
Syamsul Muarif, - |
author_sort |
Syamsul Muarif, - |
title |
Analisis Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Mulyorejo Surabaya Tahun 2009 |
title_short |
Analisis Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Mulyorejo Surabaya Tahun 2009 |
title_full |
Analisis Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Mulyorejo Surabaya Tahun 2009 |
title_fullStr |
Analisis Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Mulyorejo Surabaya Tahun 2009 |
title_full_unstemmed |
Analisis Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Mulyorejo Surabaya Tahun 2009 |
title_sort |
analisis kejadian penyakit tuberkulosis paru di puskesmas mulyorejo surabaya tahun 2009 |
publishDate |
2010 |
url |
https://repository.unair.ac.id/131044/1/Fulltext.pdf https://repository.unair.ac.id/131044/ https://lib.unair.ac.id/wplib/ |
_version_ |
1794550708293337088 |